TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua penderita diabetes akan mengalami sirosis hati. Walau terjadi secara alamiah pada penderita diabetes, proses peradangan hati ini bisa dihambat. Caranya dengan mengontrol kadar gula darah yang maksimal.
"Kadar gula darah harus tetap stabil dan biasanya distabilkan dengan obat. Salah satunya adalah obat yang menekan resistansi insulin," jelas dokter spesialis penyakit dalam, Dr. dr Em Yunir SpPD.
Tidak ada obat khusus untuk mengatasi NAFLD. "Yang harus diatasi adalah penyakit utamanya yaitu diabetes," tambahnya. NAFLD adalah munculnya lemak di hati akibat nonalkohol.
Lantas, bagaimana jika peradangan hati telah menjadi sirosis hati? Umumnya, sel-sel sehat di hati akan semakin berkurang yang berpengaruh pada metabolisme tubuh. Alhasil, kondisi fisik penderitanya akan semakin menurun.
Penderitanya juga akan lebih rentan sakit dan terkena infeksi. Karena kemampuan hati menghasilkan zat imunitas juga berkurang. Namun pasien sirosis hati tetap bisa hidup normal.
"Selama organ hatinya bisa menjalankan fungsi tubuh secara minimal. Tapi kualitas hidupnya akan menurun," jelasnya.
Transplantasi hati bisa jadi solusi bagi sirosis hati yang memasuki level lanjutan. Sebagai pencegahan, pemeriksaan USG secara rutin bisa dilakukan. Kendati belum ada anjuran frekuensi pemeriksaan hati bagi penderita diabetes, Em Yunir sarankan untuk melakukan penapisan setiap 1-2 tahun sekali. Penapisan ini bisa dilaksanakan berbarengan dengan pemeriksaan medis secara menyeluruh.
Baca juga:
Hati-hati, Tak Ada Riwayat Bukan Berarti Tak Bisa Kena Diabetes
Wanita Obesitas Berisiko Tinggi Alami Diabetes Gestasional
Pola Makan yang Dianjurkan buat Penderita Diabetes Gestasional