TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial kini menjadi sarana wanita mengungkapkan curahatan hatinya karena suaminya direbut dengan wanita lain, atau yang biasa disebut pelakor. Hal ini menjadi fenomena tersendiri dan membuat banyak orang heran. Seseorang kin sangat mudah menceritakan masalahnya, bahkan yang sangat sensitif melalui media sosial.
Menurut psikolog klinis dewasa, Denrich Suryadi, perilaku ini merupakan unsur kemarahan atau balas dendam di dalam curahan hati semacam itu. Namun perlu diperhatikan, bahwa mencurahkan perasaan di media sosial, tanpa disadari, merupakan tindakan menyebarkan aib pribadi.
Baca juga: 3 Alasan Anda Bakal Menyesal Jika Ngamuk ke Pelakor
"Kalau saya melihat biasanya orang yang sudah ke media sosial, biasanya karena marah, bisa jadi kayak semacam balas dendam," ujar Denrich Suryadi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Februari 2018.
Lebih lanjut Denrich menambahkan, kalau sudah matang secara emosional akan menyelesaikan masalahnya secara pribadi. "Itu kan seperti menyebarkan aib, tanpa sadar justru dia juga menyebarkan aib tentang diri dia sendiri, karena dia menjelek-jelekkan pasangan," ujarnya.
Baca juga: Ada Orang Ketiga Pengganggu Rumah Tangga, Salah Siapa?
Oleh karena itu, Denrich menyarankan untuk setiap orang bisa bijak dalam menggunakan media sosial.
"Makanya kalau seperti itu diajarkannya bijak bermedsos. Jadi tahu kapan harus posting, tahu mana yang tidak harus diposting, karena ujung-ujungnya hal itu menyangkut nama baiknya dia juga," ujarnya.