Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biopsi Diisukan Ikut Menyebarkan Kanker, Pakar Jelaskan Faktanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker payudara. (dailymail)
Ilustrasi kanker payudara. (dailymail)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah mitos di masyarakat tentang kanker. Salah satunya tentang biopsi yang menyebabkan penyebaran sel kanker.

"Kalau melakukan biopsi, kanker menyebar, itu tak benar," ujar ahli onkologi sekaligus konsultan dari The Cancer Center, Singapore Medical Group (SMG), Dr Wong Seng Weng di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018.

Menurut Wong, penyebaran kanker karena mempunyai kemampuan menyebar seiring waktu. Selain itu, risiko penyebaran semakin besar terjadi kala pasien terlambat menjalani perawatan.

"Kanker menyebar seiring waktu, dia memiliki kemampuan menyebar. Selain itu pasien terlambat menjalani perawatan dan kemampuan sel kanker bersembunyi," katanya.

Biopsi merupakan prosedur mengambil jaringan atau sampel sel dari tubuh untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit. Dengan kata lain, melalui biopsi, ahli kesehatan bisa mengetahui kondisi jaringan sel mengalami ganguan atau tidak.

Prosedur ini paling sering digunakan untuk mendeteksi kanker, walau memang bisa juga untuk mengindentifikasi kondisi-kondisi lain. Sejumlah kondisi yang biasanya mengharuskan biopsi misalnya pemeriksaan mamogram, yang menunjukkan benjolan di bagian payudara dan dicurigai kanker atau tahi lalat pada kulit dan berubah bentuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kanker menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan bahkan diprediksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2030 akan meningkat tujuh kali lipat jumlah pasien kanker di Indonesia.

Data yang didapatkan dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada 2012 jumlah angka kematian akibat kanker telah mencapai 8 juta. Kanker paru-paru, hati, usus, kolorektal, payudara, dan serviks merupakan penyebab kematian terbesar setiap tahun di Indonesia, di mana prevalensi kanker pada 2013 mencapai 0,14 persen atau 347.792 orang dari total populasi.

Artikel lain:
Makanan dengan Pengawet dan Pewarna Picu Kanker Limfoma Hodgkin
Awal Mula Sel Kanker Bersarang di Paru - paru
Mitos dan Fakta tentang Kanker Payudara, Awas Terkecoh

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.