TEMPO.CO, Jakarta - Manusia masa kini sulit berpisah dengan gadget. Dari bangun tidur sampai mau tidur kita rutin memeriksa ponsel. Bahkan ketika sedang bersama orang lain seperti teman atau kekasih, tidak jarang perhatian kita masih tertuju ke ponsel.
Perilaku ini disebut dengan phubbing, kependekan dari phone snubbing. Terdengar sepele tetapi jika terus dilakukan, hubungan dengan orang terkasih bisa terancam.
Saat bersama pasangan, Anda pasti pernah sekadar mengecek ponsel. Menurut penelitian “Phubbed and Alone” yang dilakukan Meredith David, PhD, dan James A. Roberts, PhD dari Universitas Baylor di Waco, Texas, saat ini orang mengecek ponsel sebanyak 150 kali sehari.
Baca juga: Pebinor, Bukti Cinta Perempuan Bisa Pudar dan Berujung Perceraian
Yang menyedihkan, perilaku mengecek ponsel ini terjadi tidak hanya ketika seseorang sedang sendiri dan tidak melakukan apa pun. Bahkan di tengah pekerjaan atau ketika bersama pasangan, orang tetap memperhatikan ponsel.
Baca Juga:
“Ironisnya, ponsel yang awalnya dirancang untuk mempermudah komunikasi kini justru menjadi penghalang hubungan sosial antarpribadi,” ujar Meredith dan James dalam hasil penelitian yang diluncurkan Maret tahun lalu.
Baca juga: 6 Alasan Cinta Pertama Sulit Dilupakan
Selanjutnya, mereka menemukan bahwa 46 persen pasangan melakukan phubbing dan 22 persen di antaranya mengatakan, perilaku ini telah menyebabkan ketegangan di dalam hubungan.
“Dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain, orang sering beranggapan bahwa gangguan sesaat yang disebabkan ponsel bukanlah masalah besar. Namun, temuan kami menunjukkan bahwa banyak pasangan yang tengah menghabiskan waktu bersama tetapi terganggu oleh salah satu individu yang memperhatikan telepon genggamnya,” ujar Meredith.
Sementara pakar hubungan dari The Hart Centre Australia, Julie Hart, turut menegaskan, phubbing menumpulkan beberapa faktor dalam hubungan antarindividu. Seperti kemampuan satu individu untuk mendengarkan, membuka diri akan informasi dari lawan bicara, memahami apa yang disampaikan lawan bicara, dan melibatkan diri dalam percakapan.
Baca juga: Psikolog Beri 4 Alasan Kita Harus Melupakan Mantan Pacar
“Artinya individu yang lain akan merasa terabaikan dan semakin kecil kemungkinannya untuk puas di dalam hubungan itu,” tambah Meredith.