TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak yang mulai berkencan di umur yang terlalu muda cenderung memiliki masalah perilaku dibanding yang menunggu sampai cukup umur untuk mulai berpacaran. Anak-anak dan praremaja tidak memiliki kapasitas untuk mengatasi ketegangan emosional dari sebuah hubungan serta mengalami stres yang dapat merusak.
Dilansir dari Daily Mail, peneliti di Universitas York di Toronto, Kanada, memantau 698 siswa dan siswi dari 12 sekolah di daerah tersebut antara 1996 dan 2003. Siswa-siswi rata-rata berusia 11,8 tahun pada awal penelitian dan diberi pertanyaan setiap tahun tentang kehidupan cinta mereka.
Baca Juga:
Anak-anak yang sudah mulai berkencan dari muda sudah mulai berkencan dengan orang lain rata-rata di umur 11,6 tahun. Setiap anak laki-laki atau perempuan yang mulai berkencan pada usia 11 tahun berada dalam kelompok berisiko untuk cenderung lebih sering berbohong dan menipu.
Mereka yang menunggu untuk mulai berkencan pada saat sudah lebih dewasa biasanya lebih jarang mengalami kesulitan sosial atau emosional. Kesimpulannya menunjukkan bahwa anak-anak yang sudah mulai berkencan dari usia muda dua kali lebih mungkin untuk melakukan perilaku abnormal, seperti perkelahian atau bolos sekolah. Mereka juga cenderung lebih sering berbohong, menipu, dan melarikan diri.
Sebaliknya, mereka yang mulai berpacaran di umur yang lebih tua biasanya memiliki nilai akademis yang lebih tinggi. Dalam kesimpulan hasil penelitian ini, para peneliti menulis bahwa penemuan mereka menyoroti masalah yang terkait dengan umur anak-anak yang semakin muda untuk memulai hubungan romantis.
Artikel lain:
Heboh Video Viral Anak, Kata Psikolog soal Dewasa sebelum Saatnya
Bukan Salah Gawai Bila Anak Malas Olahraga. Simak Kata Psikolog
Pendidikan Dasar Anak Selalu Berawal dari Rumah, Bukan Sekolah