Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Salah Gawai Bila Anak Malas Olahraga. Simak Kata Psikolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak berolahraga. shutterstock.com
Ilustrasi anak berolahraga. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para orang tua mungkin sering kebingungan melihat tingkah anak di rumah yang malas bergerak dan berolahraga. Sering kali keberadaan gawai dan segala aplikasi di dalamnya dijadikan kambing hitam atas hal ini. Padahal gawai bukanlah alasan utama anak malas berolahraga.

"Anak malas itu jangan salahkan gadget. Sebelum ada gadget pun dari dulu sudah banyak gangguan untuk anak berolahraga, misalnya gangguan permainan, gangguan video game, dan sebagainya," ujar psikolog anak Elizabeth Santosa.

Anak sesungguhnya sangat memperhatikan dan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Apabila orang tua malas berolahraga maka anak juga akan melakukan hal yang sama. Elizabeth mengatakan  seharusnya untuk membuat anak rajin berolahraga, orang tua harus memulainya terlebih dahulu.

"Inti masalahnya adalah urusan keteladanan. Kalau anak terlalu banyak main gadget itu, bisa jadi karena orang tuanya mungkin juga tidak tahu tentang aturan main dan orang tuanya juga tidak mengerti kapan mereka harus berhenti bermain, kapan mereka harus belajar," ungkapnya.

Baca juga:
Pendidikan Dasar Anak Selalu Berawal dari Rumah, Bukan Sekolah
Tips Supaya Ibu Bekerja Punya Waktu Berkualitas dengan Anak
Saran Psikolog Buat Orang Tua yang Ingin Menggali Bakat Anak

Elizabeth mengatakan orang tua bisa menerapkan setidaknya dua strategi untuk membuat anak berolahraga. Pertama, orang tua harus menjadi teladan bagi anak dengan menunjukkan terlebih dahulu  berolahraga adalah satu hal yang wajib dan diperlukan oleh sang anak.

Kedua, menurutnya orang tua juga bisa menerapkan sistem rewards and consequence. Artinya, orang tua dan anak membuat komitmen dalam berolahraga. Jika sang anak mencapai prestasi atau melakukan olahraga sesuai dengan kesepakatan yang dibuat, diberi penghargaan yang telah disepakati sebelumnya. Begitu pula sebaliknya jika kemudian kesepakatannya dilanggar, orang tua harus tegas memberi pelajaran tentang konsekuensi terhadap anak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Elizabeth mengatakan mengajak anak berolahraga seperti sebuah kerja tim yang harus bekerja dengan komitmen di antara orang tua dan anak. Dia menuturkan, jangan sampai bila anak sudah berkomitmen, kemudian orang tua yang mengendurkan komitmennya.

Bisa jadi sang anak sudah ingin pergi ke tempat olahraga atau pusat kebugaran anak, tetapi orang tua menolak karena malas atau ada pekerjaan yang harus dilakukan.

"Hal seperti ini adalah teamwork sebenarnya. Kalau anak mau olahraga ya kita juga harus berkomitmen. So, butuh komitmen antara orang tua dan anak," tuturnya.

Selanjutnya, Elizabeth menerangkan  memilih jenis olahraga untuk anak juga tidak bisa sembarangan. Jenis olahraga yang dipilih haruslah sesuai dengan minat anak, kemudian orang tua harus jeli melihat di mana bakat anak sebenarnya.

"Dalam hal ini orang tua harus bekerja sama dengan anak, tidak bisa memaksakan satu jenis olahraga yang tidak disukai anak itu juga tidak baik karena malah akan membuat anak menjadi stres," paparnya.

Menurutnya, mencoba berbagai jenis olahraga tidak ada salahnya. Akan tetapi, jika seorang anak terlalu sering berganti-ganti jenis olahraga justru akan berdampak buruk secara psikologis. Dengan berpindah-pindah seperti itu, anak justru jadi tidak disipilin.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

13 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

15 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

17 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

25 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.