TEMPO.CO, Jakarta - Menyusui sangat dianjurkan pada ibu yang baru melahirkan. Walaupun air susu ibu (ASI) terbukti memiliki manfaat, ibu harus berhati-hati karena yang mereka konsumsi bisa diteruskan ke bayi melalui ASI.
Konsumsi narkoba pada saat menyusui akan berdampak buruk terhadap bayi. Namun, walaupun sudah berhenti sebelum mulai menyusui, dampak bahaya narkoba masih bisa membahayakan bayi. Baca: Ingin Melahirkan Bayi Sehat? Cobalah Perawatan Prakonsepsi
Kasus Jennifer Dunn yang tertangkap menggunakan narkoba bisa menjadi pelajaran buat para wanita untuk menjauhi barang haram ini bila tak ingin menanggung efek jelek jangka panjang.
Narkoba tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui karena dapat mengganggu penilaian dan kemampuan mengasuh anak. Penggunaan narkoba berdampak buruk pada bayi walaupun ibu menyusui sudah berhenti menggunakannya. Penyebabnya dampak kesehatan jangka panjang setelah menggunakan narkoba, terutama bila pernah kecanduan. Baca juga: Memberikan ASI Bantu Atasi Rasa Sakit Pasca Operasi Caesar
Ibu harus dalam kondisi sehat saat menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan narkoba jangka panjang, misalnya sabu, dapat menyebabkan perkembangan psikosis dan kerusakan organ, yang akan bertahan lama setelah seseorang berhenti menggunakan narkoba.
Selain itu, individu yang menggunakan sabu, menurut sebuah penelitian dari International Organization Research Group "Memiliki risiko kerusakan kognitif yang lebih tinggi," dikutip dari American Addiction Centers. Kerusakan kognitif dikombinasikan dengan perasaan euforia telah terbukti merupakan kombinasi mematikan bagi banyak individu.
Penelitian lain menemukan bahwa orang yang menggunakan sabu cenderung memiliki risiko lebih tinggi tertular infeksi menular seksual dan HIV. Hal tersebut tentunya bisa berbahaya dan dapat tertular ke bayi yang disusui. Baca yang lain: Tidur dan Komplikasi Persalinan, Apa Hubungannya?
Penggunaan sabu menyebabkan sirkulasi darah menurun, meningkatkan tekanan darah, dan melemahkan pembuluh darah. Sebagai hasil dari perubahan ini, seseorang yang pernah menggunakan narkoba lebih rentan terkena stroke.
Walaupun sudah berhenti dari narkoba, ibu menyusui juga masih berisiko menularkan bakteri atau virus pada saat menyusui bayinya, terutama bila pernah menggunakan berbagai narkoba secara bersamaa. Mereka berisiko lebih besar mengalami efek samping yang lebih berbahaya dan dampak jangka panjang pada kesehatan.