TEMPO.CO, Jakarta - Menghabiskan waktu libur panjang bersama keluarga dan orang-orang tercinta amatlah menyenangkan. Namun padatnya agenda saat liburan, segala drama kemacetan jalan, ramainya tempat wisata, membuat semua emosi positif dan negatif bercampur aduk hingga merusak suasana liburan.
Asisten Profesor di Fakultas Psikologi di Sekolah Medis Harvard, Dr. David R. Topor, PhD, MS-HPEd, mengatakan penting untuk memberi sedikit ruang bagi diri sendiri untuk beristirahat dan menenangkan diri dari segala penat di sela kegiatan liburan. Berikut beberapa cara mempraktekkan perawatan diri selama liburan.
Baca juga:
Libur Panjang, Hindari 5 Kesalahan Saat Berkemas untuk Melancong
Tips Jaga Kesehatan saat Libur Panjang. Awas, Jangan Sampai Sakit
Make Up yang Cocok untuk Libur Panjang versi Penata Rias
#Membuat jadwal
Dr. Topor menyebut perawatan untuk diri sendiri harus dilakukan setiap hari demi menetralkan jiwa dan raga dari padatnya aktivitas.
“Sisihkan waktu biarpun hanya setengah jam setiap hari di mana Anda dapat menikmati aktivitas santai seperti olahraga, yoga, membaca buku favorit, mengikuti kelas seni, atau spa. Agar lebih teratur, pasang pengatur waktu agar Anda tidak melewatkan waktu ‘self care’,” jelasnya.
#Sadari kemampuan
Sebuah survei yang dilakukan oleh Research Now dari Fiber One mencatat 74 persen wanita mengakui bahwa mereka menempatkan kebutuhan orang lain dibanding keinginan sendiri. Penyanyi wanita asal Amerika Serikat, Kesha, misalnya. Ia mengalami gangguan kecemasan di masa liburan jika tidak bisa membuat orang lain bahagia ketika berada di sekitarnya.
Akhirnya ia mencoba menghilangkan gangguan kecemasan itu dengan menyadari batas kemampuan dirinya. “Bukan tanggung jawab Anda untuk membuat seluruh dunia bahagia. Sadari kemampuan. Jangan menaruh harapan yang tidak realistis (untuk selalu mengedepankan orang lain),” papar Kesha.
#Ketahui penyebab stres liburan
Dr. Topor mengatakan emosi negatif yang dirasakan seseorang ada penyebabnya.
“Bagi sebagian orang, emosi negatif mungkin terkait dengan harapan atau tujuan tertentu yang tidak realistis seputar harapan liburan sehingga mereka menjadi terbebani. Mungkin pula penyebabnya hal lain, misalnya Anda merasa stres jika di sekitar orang tertentu atau terlibat dalam kegiatan tertentu,” ungkapnya.
Oleh karena itu, untuk memantau penyebab stres dan sejauh mana mempengaruhi emosi , catatlah setiap kegiatan atau hal yang membuat Anda merasakan emosi negatif. Setelah mengetahui penyebabnya, Anda bisa menjauhinya atau bersantai beberapa waktu sebelum memulai kegiatan kembali.
#Perhatikan kesehatan fisik
Kesehatan fisik tidak bisa diabaikan begitu saja. Akan menjadi tidak menyenangkan jika Anda sakit di kala liburan. Yang terpenting tidur cukup dan makan makanan bergizi seimbang.
“Orang cenderung meninggalkan kebiasaan hidup sehat selama liburan. Hal ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah jatuh sakit. Atur jadwal tidur setidaknya tujuh sampai delapan jam setiap hari,” Dr. Topor menyarankan.