TEMPO.CO, Jakarta - Generasi milenial dikenal suka berpindah tempat kerja. Bahkan diperkirakan generasi milenial cenderung gonta-ganti tempat kerja setiap dua tahun.
Fenomena ini sah-sah saja menurut pakar dan pemerhati milenial Yoris Sebastian. Menurutnya, mudahnya berpindah tempat kerja mendorong milenial lebih berani memutuskan pindah tempat kerja.
Namun pria yang telah menulis delapan buku tentang kreativitas dan generasi milenial ini mengingatkan untuk fokus menggeluti satu bidang.
"Milenial minatnya biasanya banyak. Boleh coba sesuatu yang baru tapi tetap harus fokus pada kelebihan kita," paparnya.
Ia menyarankan para milenial sebaiknya tetap setia menggeluti bidang kerja yang sama meski pindah tempat kerja. "Misalnya setiap dua tahun pindah kerja, meski pindah tempat kerja beberapa kali, setidaknya orang itu punya expertise di satu bidang itu," ungkap Yoris.
Keseringan pindah tempat kerja kerap juga dikaitkan dengan sifat baper (terbawa perasaan) milenial. Tapi Yoris berpendapat lain. "Milenial bukan gampang baper, tapi mereka sudah terpapar informasi akan hak-hak mereka," tambahnya.
Maka, ketika dirasa lingkungan kerja tidak memenuhi harapan, milenial mudah pindah tempat kerja.
Artikel lain:
Mempertahankan Milenial? Kuncinya Ada di 90 Hari Pertama Kerja
Ini 2 Alasan yang Membuat Generasi Milenial Betah Bekerja
Makan Sehat buat Generasi Milenial, Jangan Menyiksa Tubuh