TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai warisan budaya dunia, kini batik semakin digemari. Pemakaiannya tidak hanya untuk acara-acara khusus, tapi juga aktivitas sehari-hari. Hal yang paling penting bagi para pemakai batik adalah perawatannya. Jika tidak memperhatikan cara merawatnya dengan benar, warna batik akan lebih cepat memudar.
Selama ini, batik dicuci dengan cara tradisional, seperti dengan tangan. Selain itu, untuk lebih praktis lagi, pencucian batik dapat dilakukan di jasa cuci, seperti laundry atau dry cleaning.
Baca juga: Tip Memilih Kain Batik Agar Tidak Tertipu
Namun, desainer Barli Asmara kini tidak lagi menggunakan cara tersebut. "Beberapa baju batik punyaku, yang dari bahan viscose, dobby, dan satin, biasanya di dry cleaning, tapi sekarang ada mesin cuci khusus," ujarnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Meski menggunakan mesin cuci, Barli mengingatkan agar batik dengan warna dan motif tertentu direndam lebih dulu untuk melihat seberapa besar kadar lunturnya. Selain itu, pakaian berbahan batik sebaiknya dicuci sesuai dengan penggunaannya.
Baca juga: Ramaniya Koleksi Natal 2017 Alleira Batik
Jika hanya sekali dipakai dan tidak kotor, Barli menyarankan agar batik tidak langsung dicuci. "Misalnya, setelah dipakai enggak bau, enggak kena keringat, bisa dipakai lagi, jangan langsung dicuci. Tapi, kalau basah, kena lumpur, dan kotor, ya, perlu dicuci," ujarnya.
Desainer Barli Asmara memeriksa baju rancangannya setelah dicuci dengan mesin cuci, yang mempunyai fitur khusus batik dan hijab. TEMPO/Nia Pratiwi
Sebelum mencuci batik, sebaiknya pisahkan batik berwarna terang dengan yang gelap. Selain itu, tidak perlu menggunakan detergen khusus, bisa detergen bubuk atau cair, tapi pemakaiannya tidak perlu terlalu banyak. Setelah dicuci, untuk proses pengeringan, tidak disarankan menjemur batik di bawah sinar matahari langsung.
Lebih lanjut, Barli mengingatkan, ketika memakai batik, tidak menyemprotkan parfum langsung pada kain batik. "Memakai batik dari bahan viscose, sutra, sebaiknya jangan pakai parfum karena bahan-bahan kimia di dalamnya bisa merusak warna batik dan jangan bersentuhan dengan perhiasan yang bisa tersangkut pada kain," tuturnya.