Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Beri Susu Siap Minum pada Balita, Ini Alasannya

image-gnews
Ilustrasi anak minum susu. Shutterstock.com
Ilustrasi anak minum susu. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Susu adalah sumber nutrisi yang penting, terutama untuk membantu pertumbuhan anak. Susu bisa memenuhi kebutuhan kalsium dan mendukung tumbung kembang si kecil. Dengan pilihan rasa yang beragam dan pengemasan yang sederhana, susu Ready-to-Drink (RTD) atau siap minum menjadi pilihan yang mudah untuk diberikan kepada balita.

Namun susu RTD, minuman yang sudah dikemas dan dijual siap dikonsumsi, sebenarnya tidak dianjurkan untuk balita. Susu untuk balita sangat membantu pertumbuhannya. Karena itu susu tersebut harus kaya nutrisi.

Namun, tentu saja susu juga punya batasan usia dan porsi pada saat diberikan ke balita. Bayi usia 0-2 tahun sebaiknya tetap diberikan air susu ibu (ASI) dan jangan memberikan susu RTD ke anak di bawah 1 tahun. Walaupun nutrisi di susu RTD juga dapat membantu perkembangan balita, susu itu tidak akan membantu pertumbuhan balita sebanyak susu yang lebih fokus terhadap nutrisi. Susu RTD biasanya lebih menonjolkan rasa yang enak.

“Sayangnya, di Indonesia masih banyak yang mementingkan rasa. Susu RTD sebenarnya bisa dikonsumsi oleh semua umur namun saya anjurkan untuk balita lebih sering dikasih susu yang mengandung nutrisi lebih kaya,” ujar Miranti Burhan, Kepala Pemasaran Ready to Drink Frisian Flag Indonesia.

Karena itu, susu-susu kotak yang biasanya dijual di swalayan sebaiknya jangan diberikan kepada balita. Sebaiknya susu RTD menjadi susu tambahan selain memberikan balita ASI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau setelah lima tahun boleh lebih dibiasakan minum susu ready to drink. Sebenarnya masih umur satu tahun juga boleh, tapi jangan hanya bergantung kepada susu ready to drink saja untuk memberi nutrisi kepada  balita,” lanjut Miranti.

Walaupun susu RTD bisa menjadi susu tambahan, jangan memberikan berlebihan pada anak karena bisa meningkatkan risiko diabetes.

Artikel lain:
Stimulasi yang Tepat, Kunci Pertumbuhan Bayi Prematur
Bingung Cari Sepatu buat Bayi, Simak Dulu Apa Kata Pakar
Anak Usia Dini Sering Dehidrasi, Waspadai Pertumbuhan Otaknya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.