TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana Jenahara Nasution memprediksi tren busana muslim di Indonesia pada 2018. Menurut dia, tren di Indonesia terbilang unik, sehingga tak bisa disamakan dengan perkembangan mode di negara lain.
Baca juga:
Tradisi Maroko Jadi Inspirasi Busana Jenahara Nasution
Jenahara Nasution, Kini Fokus ke Pasar Baju Muslim Dalam Negeri
"Indonesia punya tren sendiri dan di sini selalu ada acuan, seperti apa model busana muslim yang naik daun tahun depan, konsepnya seperti apa," kata Jenahara di Jakarta. Setiap desainer di Indonesia punya pasar masing-masing yang unik. Ini salah satu unsur yang membuat tren di Tanah Air tak selalu cocok dengan tren luar negeri.
Jika dilihat dari data konsumen busana muslim di Indonesia, Jenahara Nasution menuturkan, pada 2018, pakaian dengan konsep simpel akan menjadi rujukan. "Kalau bicara siluet, warna, dan konsep, hijaber lebih senang baju yang modelnya enggak terlalu ribet, simpel," ucap Jenahara Nasution.
Perancang busana Jenahara. Tabloidbintang
Selain itu, menurut dia, baju yang fleksibel untuk mix and match juga banyak diminati pada 2018. "Konsepnya, yang mereka bisa pakai untuk dua-tiga kesempatan berbeda," ujar Jenahara Nasution. Sebab, kini anak muda atau ibu-ibu muda yang berhijab kian aktif, sehingga mereka cenderung menyukai pakaian yang mengusung konsep mix and match.
Khusus busana yang dapat dipadupadankan, Jenahara Nasution menuturkan umumnya para hijaber menyukai warna-warna netral karena bisa dipasangkan dengan kemeja dan celana formal. Busana warna netral juga dapat dipasangkan dengan kaus, bahan denim, dan dress.