Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Hujan, Waspadai Kutu Air. Ini Kiat Mencegah dan Mengobati

image-gnews
Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com
Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kutu air atau kaki atlet adalah infeksi menular yang disebabkan jamur. Jamur memang secara alami hidup di permukaan kulit manusia, namun jika berlebihan akan menyerang kulit dan menyebabkan infeksi. Salah satu pemicunya adalah kulit yang lembab. Tak heran penyakit ini menyerang sela-sela jari yang memang tertutup dan biasa muncul di musim hujan.

Tak harus menjadi atlet untuk bisa terserang kaki atlet. Bahkan, kutu air bisa menyerang tangan, paha, dan anggota tubuh lain yang terkontaminasi kulit yang terkena kutu air. Meski demikian, orang yang sering olahraga di pusat kebugaran dan berenang cenderung mudah terkena kutu air. Kutu air mudah menular melalui lantai, sepatu, dan handuk.

Beberapa gejala kutu air adalah kemerahan, rasa terbakar, kulit melepuh dan menjadi borok, kulit pecah-pecah, tonjolan berair pada kulit, ruam, dan nyeri, seperti dilansir dari WebMD.

Rutinitas harian pun bisa menyebabkan penularan kutu air. Sebelum berobat, sebaiknya benahi dulu gaya hidup yang tak higienis. Beberapa kebiasaan yang bisa menghilangkan kutu air adalah.

#Pakai sandal, jangan berjalan tanpa alas kaki di lantai yang basah/lembab.
#Ganti kaus kaki maksimal dua hari sekali.
#Ganti sepatu secara berkala.
#Keringkan kaki sebelum pakai sepatu. Selain bau, kondisi lembab disukai jamur.

Baca juga:
Kiat Membentengi Diri dari Penyakit pada Musim Hujan
2 Penyakit yang Mengancam di Musim Hujan
Tip Padu Padan Pakaian di Musim Hujan

Pencegahan dan Pengobatan Kutu Air dengan Bahan Alami
Kutu air memang bisa ditaklukkan dengan salep atau gel yang banyak dijual di apotek. Namun, tak ada salahnya mencoba bahan alami yang mungkin sudah ada di rumah. Ada empat bahan alami yang bisa digunakan untuk mengobati kutu air, di antaranya:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Minyak tea tree
Minyak ini berasal dari daun teh (Melaleuca alternifolia) yang tumbuh di Australia. Sebagai antiseptik, minyak daun teh ini sangat ampuh membasmi jamur dan bakteri. Selain lazim untuk mengobati luka juga bisa mengatasi kuku kekuningan dan jerawat. Cara menggunakannya cukup degan dioleskan pada kulit yang sakit. Minyak ini bisa didapat di toko kecantikan.

2. Jeruk pahit (bitter orange)
Jeruk pahit atau jeruk sevilla adalah percampuran dari jeruk pomelo (jeruk Bali) dan jeruk Mandarin. Jeruk yang bernama latin Citrus aurantium ini sering dijadikan minyak esensial dan parfum karena penguapannya tinggi dan aromanya yang kuat. Mengingat minyak ini juga bagus untuk membakar lemak, penggunaannya harus dengan dioplos air. Jangan langsung aplikasikan pada kulit agar kulit tidak kepanasan.

3. Minyak bunga matahari
Minyak bunga matahari telah lama dipercaya untuk melawan bakteri dan jamur. Minyak ini dibuat dengan mengekstrak biji bunga matahari yang lazim ditemukan di toko kecantikan atau toko bahan dapur. Cara mengaplikasikannya dengan dioles ke kulit yang sakit. Pastikan Anda memilih minyak bunga matahari yang dibuat untuk kulit, bukan untuk memasak.

4. Teh hijau
Selain nikmat diseduh, teh hijau juga baik untuk kesehatan kulit. Kandungan polifenol bisa berguna sebagai antijamur. Kulit kaki akan bebas dari kemerahan dan pengelupasan. Sayangnya, teh hijau tak bisa memberikan hasil yang cepat dan hanya bisa meringankan gejala kutu air.

Jika gejala berlanjut atau semakin parah, hubungi dokter untuk pengambilan sampel uji lab kultur jamur. Dokter pasti lebih tahu pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan pasien. Tak semua obat di pasaran cocok dengan semua orang, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan penderita diabetes.

AL-HANAAN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

28 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

28 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

31 hari lalu

Kendaraan melintasi banjir di Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

36 hari lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

50 hari lalu

Ilustrasi Hujan (Pixabay)
Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.


BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

52 hari lalu

Pengunjung Car Free Day di kawasan Bundaran HI mengenakan payung saat diguyur hujan, Jakarta, Ahad, 12 Februari 2023. Dilansir dari BMKG, perkiraan cuaca Jakarta berpotensi hujan sedang lebat sampai sepekan ke depan, warga dihimbau  mempersiapkan diri termasuk kebugaran tubuh untuk menghadapi cuaca ekstrem. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.


Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

54 hari lalu

Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.


Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

54 hari lalu

Gambar konsep dari Laptop Lenovo ThinkBook Transparan. Foto : Lenovo
Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

Top 3 Tekno pada Jumat pagi 1 Maret 2024, diawali dari artikel tentang Apple yang telah membatalkan proyek mobil listrik perdananya, Apple Car.


BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

55 hari lalu

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

BMKG memantau hujan dengan intensitas ringan hingga ekstem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak 24 hingga 29 Februari 2024.


Penyebab Kutu Rambut Mudah Menyebar pada Anak-anak

58 hari lalu

Kutu Rambut
Penyebab Kutu Rambut Mudah Menyebar pada Anak-anak

Masalah kutu rambut tampaknya banyak menyerang anak-anak. Padahal, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Lalu kenapa lebih mudah menyebar pada anak?