Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persiapan yang Harus Dilakukan Wanita Sebelum Menopasuse

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semua perempuan akan mengalami proses fisiologis yaitu menopause. Jadi, tiidak ada salahnya jika Anda yang akan memasuki usia menopause mulai mempersiapkan diri agar lebih positif mengahadapinya. 

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi Bamed Healthcare, Ni Komang Yeni Dhanasari biasanya menopause terjadi pada wanita berusia di atas 48 – 52 tahun. Setiap wanita perlu menyiapkan masa menopause mulai 5 tahun sebelumnya.

Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan masa menopause, yaitu dengan cara terapi hormon dan terapi nonhormon. Terapi hormon dilakukan dengan  menambah hormon estrogen dan progesteron, ini karena pada saat menopause dua hormon tersebut biasanya akan mengalami gangguan.

Estrogen berfungsi sebagai pengontrol sistem reproduksi dan berpengaruh terhadap tulang, pembuluh darah, jantung dan otak. Sementara progesteron berfungsi sebagai pencegah kanker rahim.

Baca juga:
Sebab Risiko Sakit Jantung Meningkat Setelah Menopause
Menopause Dini Membayangi Wanita Berbadan Ceking
Olahraga Angkat Beban Baik untuk Wanita Menopause

“Namun, tidak semua orang boleh menerima terapi hormon. Pada kasus seperti tumor, orang yang menerima terapi hormonal justru akan mengaktifkan tumor semakin tinggi,” kata Yeni. Untuk itu, bagi Anda yang masih ragu dengan terapi hormon ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan dengan cara terapi nonhormon untuk mempersiapkan proses menopause.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Terapi yang paling mendasar adalah mendorong diri Anda untuk bisa memiliki sikap yang positif. Perempuan harus menerima, bukan menyalahkan orang lain. Kita harus jelaskan bahwa menopause adalah proses fisiologi yang wajar,” papar Yeni.

Selain itu, nutrisi yang baik juga harus dipersiapkan sejak sebelum, saat hamil, dan setelah melahirkan, serta saat menjalani masa menopause. Misalnya dengan mengurangi makanan yang mengandung garam atau gula berlebihan, dan  mandi sinar matahari.

Defisiensi vitamin D akan menyebabkan proses penuaan lebih cepat. Dengan meluangkan waktu setengah jam untuk berjalan atau berolahraga sambil mandi sinar matahari pagi, sekitar pukul 07.30 pagi. 

BISNIS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

3 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

14 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?


Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

18 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

Wanita diketahui lebih cepat mengalami osteoporosis karena melalui proses hormonal menopause yang mengganggu kepadatan tulang.


9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

39 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

Pakar kesehatan menyebut sembilan masalah kesehatan yang identik dengan perempuan paruh baya. Apa saja?


Studi: Menopause Tidak Selalu Meningkatkan Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya

49 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Studi: Menopause Tidak Selalu Meningkatkan Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya

Kajian dari Brigham and Women's Hospital Boston menyatakan, menopause tidak selalu meningkatkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.


Divonis Kanker Sarkoma di Rahim, Alice Norin: Aku akan Menopause Dini

16 Februari 2024

Alice Norin. Foto: Instagram/@alicenorin
Divonis Kanker Sarkoma di Rahim, Alice Norin: Aku akan Menopause Dini

Alice Norin divonis kanker sarkoma setelah merasakan sakit pada bagian bawah perutnya. Rahimnya harus diangkat sehingga dia akan menopause dini.


Gejala, Penyebab dan Cara Mencegah Andropause, Menopause pada Pria

3 Februari 2024

Pria paruh baya menari di depan sebuah band amatir, sementara warga berkumpul untuk peringati May Day di Slovyansk, Ukraina (1/5). (AP/Alexander Zemlianichenko)
Gejala, Penyebab dan Cara Mencegah Andropause, Menopause pada Pria

Andropause adalah menopause pada pria yang melibatkan perubahan kadar hormon yang disebabkan oleh usia.


4 Kebiasaan Sederhana agar Tetap Sehat dan Kuat setelah Menopause

19 Januari 2024

Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Karlyukav
4 Kebiasaan Sederhana agar Tetap Sehat dan Kuat setelah Menopause

Gaya hidup sehat yang meliputi makanan sehat dan rutin olahraga bisa membantu mengelola gejala dan suasana hati setelah menopause.


Tanda Berkeringat Malam Sudah Menandakan Kondisi Serius, Jangan Abaikan

16 Januari 2024

Ilustrasi keringat berlebih. shutterstock.com
Tanda Berkeringat Malam Sudah Menandakan Kondisi Serius, Jangan Abaikan

Berkeringat saat tidur malam hari memang tak menyenangkan dan bikin baju basah. Berikut pemicu keringat di malam hari.


Mengenal 7 Tanda Krisis Paruh Baya

14 Desember 2023

Ilustrasi wanita paruh baya. Freepik.com/Wayhomestudio
Mengenal 7 Tanda Krisis Paruh Baya

Krisis paruh baya dapat menyebabkan pergeseran identitas, penurunan kepercayaan diri, perubahan suasana hati, perubahan perilaku dan emosi.