TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 15 tahun Alexandra Asmasoebrata menekuni profesi pembalap. Dalam kurun waktu yang tidak bisa dibilang sebentar itu, berbagai tantangan telah dilewati. Uniknya, bagi seorang Alexandra tantangan yang paling berat bukanlah meraih kemenangan.
"Kalau untuk menang sih tinggal latihan dan bekerja keras," jelas Alexandra "Tapi bagi saya tantangan yang lebih berat justru untuk menghadapi kekalahan."
Alexandra menegaskan tidak ada atlet yang ingin kalah dalam pertandingan. Semua pasti ingin keluar sebagai pemenang. Namun seperti halnya kemenangan, kekalahan pun mutlak ada dalam setiap perlombaan.
"Ada 20 orang yang ikut, tidak mungkin dong semuanya jadi pemenang," ujar Alexandra, yang mengaku dihinggapi berbagai perasaan negatif saat kalah dalam perlombaan. "Kalah itu momen yang paling bikin drop, ada rasa minder keluar, ada rasa tidak percaya diri, itu yang biasa muncul," paparnya.
Maka menjadi tantangan bagi Alexandra untuk bisa cepat move on dari kekalahan agar cepat pula terbebas dari perasaan-perasaan negatif tersebut.
"Jadi bagaimana caranya agar cepat move on dan enggak baper adalah dengan fokus pada pertandingan ke depan. Pertandingan berikutnya," ungkap Alexandra. "Tapi kekuatan ini hanya akan ada kalau kita mencintai pekerjaan yang dilakukan."
Artikel lain:
Alexandra Asmasoebrata Dilamar Keponakan Jusuf Kalla
Alexandra Asmasoebrata Usul Perketat SIM
Alexandra Asmasoebrata Jago Bikin Cheese Cake