TEMPO.CO, Jakarta - Anak usia sekolah atau 5-12 tahun membutuhkan gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kemampuan psikologis. Orang tua memiliki peranan penting untuk memastikan kecukupan gizi pada anak usia sekolah.
Pada masa usia ini, orang tua tidak lagi menggunakan pendekatan fisik pada anak tapi pendekatan psikologis. Dengan melibatkan diskusi mendalam, yang dapat diterima oleh anak, serta melibatkan teknik modifikasi perilaku. Teknik lain yang digunakan adalah teknik koregulasi.
Psikolog anak dan remaja Roslina Verauli memberikan saran kepada orang tua untuk memastikan anak mendapat gizi seimbang dengan pendekatan psikologis.
“Untuk membuat anak agar makan makanan gizi seimbang yang diubah pertama bukan perilaku, tapi situasi dan konsekuensi,” ujarnya dalam peluncuran Minute Maid Nutriforce, di Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
Misalnya, orang tua dapat menyediakan makanan sehat di rumah. Ketika anak sekolah, orang tua menyiapkan bekal makanan yang sehat untuk anak. Selain itu, orang tua juga dapat menjadi panutan anak dalam mengkonsumsi makanan sehat dengan minum jus atau buah bersama anak.
Baca Juga:
“Orang tua menjadi model perilaku makan makanan sehat. Meskipun berat untuk Anda, minumlah jus atau makan buah di depan anak,” ujar psikolog yang biasa disapa Vera ini.
Baca juga:
Anak Kurang Fokus Belajar, Waspada Kena Anemia
Risiko Anak Over Dosis Minum Susu
Anak Laki Kok Main Masak-masakan, Apa Kata Dokter?
Jika tidak sempat membuatkan bekal untuk anak, orang tua dapat mengikuti program yang menyediakan makanan sehat saat sarapan dan makan siang di sekolah. Dengan teknik ini anak diharapkan dapat mencontoh kebiasaan makan makanan sehat. Setelah itu orang tua dapat menanyakan seperti apa perubahan yang dialami anak.
Hasil studi pada 2003 yang dimuat dalam Journal of American Dietetic Association, anak usia sekolah merasa lebih baik tentang dirinya dan fokus lebih baik saat belajar, setelah makan makanan sehat. Hasil studi lain pada beberapa negara juga menunjukkan makanan yang sehat kaya protein, vitamin, dan mineral berkorelasi dengan baik terhadap perkembangan kognitif usia sekolah.