TEMPO.CO, Jakarta - Bagi desainer Lenny Agustin, inspirasi seolah tidak ada habisnya. Gagasan bisa datang dari mana saja dan dia memiliki semacam bank inspirasi yang menampung semua ide-ide yang ditangkap.
Baca juga:
Desainer Lenny Agustin dan Warna Warni Kuda Lumping
Lenny Agustin Cerita Tantangan Merintis Karier Sebagai Desainer
Desainer Lenny Agustin Suka Warnai Rambut, Cara Keramasnya Unik
“Inspirasi itu dipilih, saya memilih origami, wayang atau apapun, setelah itu riset. Saya masukkan ke dalam konsep ketika membuat busana,” ujar Lenny Agustin seusai peluncuran buku In Between Colors, di Jakarta, Kamis 23 November 2017.
Kini, Lenny sedang mempersiapkan batik dan sulaman khas kepulauan Sula, Maluku Utara, yang akan digunakan dalam koleksi busananya di 2018. Dia bekerja sama dengan perajin di sana untuk membuat batik dan sulaman ini. “Saya mau ciptakan motif untuk kepulauan Sula, kebetulan kepulauan tersebut tidak memiliki banyak kerajinan tangan selain makanan. Tidak punya produk kain baju daerah,” katanya.
Karya perancang busana Lenny Agustin yang terinspirasi budaya kuda lumping dari Kediri, Jawa Timur, dipamerkan dalam Jakarta Fashion Week 2017, 25 Oktober 2016. Jakarta Fashion Week 2017
Motif yang akan diciptakan berdasarkan kekayaan Kepulauan Sula, seperti lebah, pohon kenari, dan bunga-bunga khas kepulauan tersebut. Proses pembuatan dimulai dari riset sejak Oktober lalu, sedangkan pelatihannya mulai November 2017 sampai enam bulan ke depan.
Mengenai untuk pemilihan warna, Lenny Agustin yang dikenal sebagai perancang busana dengan ciri khas colorful ini, akan menyesuaikan dengan kebudayaan setempat. Permainan warna lain akan dimasukkan dalam padu padan atau detail busana.