TEMPO.CO, Jakarta - Setiap pasangan suami-istri menginginkan hadirnya buah hati di tengah mereka. Beberapa pasangan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mendapatkannya.
Tidak sedikit juga pasangan yang berkonsultasi dengan dokter untuk program hamil. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Ivander Utama, mengatakan program hamil ada tiga cara, yaitu natural, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
Untuk menjalankan program hamil secara alami ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. “Harus punya kualitas sperma yang baik, saluran telur baik, secara anatomis organ-organ reproduksinya tidak bermasalah,” ujarnya kepada Tempo.
Pasangan yang menikah kurang dari satu tahun dapat menjalankan program hamil secara natural ini. Sedangkan program hamil dengan cara inseminasi buatan dapat dilakukan karena memiliki penyakit menular seksual, jumlah sperma yang tidak cukup untuk kehamilan dengan cara natural, atau siklus haid istri yang harus diatur dengan obat-obatan.
“Inseminasi dilakukan dengan cara memasukkan sperma ke dalam rahim, otomatis rahimnya sendiri harus bagus dan spermanya harus dipersiapkan dulu, diproses atau istilahnya dikapasitasi,” ujar Ivander.
Baca Juga:
Program hamil yang dilakukan berikutnya adalah bayi tabung. Faktor usia, tidak mempunyai saluran telur atau saluran tidak berfungsi dengan baik, serta jumlah sperma yang sangat sedikit sehingga tidak dapat melakukan inseminasi buatan, dapat meningkat ke program bayi tabung.
“Bayi tabung mendapatkan sel telur ibunya, setelah dapat disatukan dengan sperma setelah disatukan mudah-mudahanan nanti tumbuh jadi janin, kalau sudah tumbuh jadi janin atau embrio nanti dikembalikan ke tubuh ibunya,” ujar Ivander.
Baca juga:
Risiko Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil dan Bayi
Cerai Saat Hamil, Dampak dan Saran untuk Istri
Nabila Syakieb Tetap Higienis Saat Hamil Meski Sering Pegang Kuda