TEMPO.CO, Jakarta - Adam Fabumi Kamaludin, bayi yang mengidap sindrom Dandy Walker, meninggal pada Rabu, 22 November 2017. Ibu Adam Fabumi, Ratih Megasari mengunggah foto terakhir bersama buah hatinya di Instagram. Pada unggahan itu, Ratih Megasari mengucapkan terima kasih untuk mereka yang telah mendoakan, memberi dukungan, dan perhatian untuk kesembuhan Adam Fabumi. Baca: Kelainan Adam Fabumi Sudah Dirasakan Sejak di Dalam Kandungan
Adam Fabumi merupakan bayi yang didiagnosa terkena sindrom Dandy Walker sejak masih dalam kandungan. Saat lahir, Adam divonis mengidap Patau Syndrome atau Trisomy 13. Adam juga didiagnosa memiliki beberapa kelainan seperti kelaianan jantung, infeksi paru-paru, dan pembesaran saluran ginjal, serta laringomalasia.
Sempat menjalani perawatan di Neonatal Intensive Care Unit atau NICU, Adam Fabumi sempat membaik setelah dirawat di rumahnya. Adam Fabumi dimakamkan pada Kamis siang, 23 November 2017 di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Sindrom Dandy Walker yang dialami oleh Adam Fabumi merupakan kelainan bawaan pada otak yang melibatkan otak kecil dan ruangan berisi cairan di sekitarnya. Terdapat pembesaran pada ventrikel keempat, yaitu saluran kecil yang memungkinkan cairan mengalir bebas antara daerah bawah dan atas dari otak dan sum sum tulang belakang. Selain itu terjadi pembentukan kista di bagian terendah otak. Sebab itu, akan terjadi peningkatan ukuran ruang cairan dan tekanan di dalam otak penderita Sindrom Dandy Walker.
Sindrom Dandy Walker ini bisa terdeteksi saat bayi masih berada di dalam kandungan. Namun penyakit tersebut juga dapat muncul pada anak-anak. Gejalanya cepat marah, muntah - muntah, dan ada tanda disfungsi cerebral, misalnya kurangnya koordinasi otot.
Dari sisi fisik, Sindrom Dandy Walker dapat dikenali dengan gejala bertambahnya ukuran lingkar kepala dan penggembungan di bagian belakang tengkorak, serta terjadi disfungsi saraf yang mengendalikan mata, wajah, leher, dan pola pernafasan yang tidak normal. Selain mengidap Sindrom Dandy Walker, Adam Fabumi yang lahir pada 24 April 2017 juga didiagnosa menderita Patau Syndrom atau Trisomi 13, kebocoran jantung, dan pembengkakan ginjal.