TEMPO.CO, Jakarta - Kayu manis bisa dimasukkan ke daftar senjata melawan obesitas. Demikian menurut hasil studi yang dilakukan para peneliti Universitas Michigan di Amerika Serikat.
Dalam studi yang hasilnya akan dipublikasikan dalam jurnal Metabolism edisi Desember 2017, para peneliti menemukan bahwa cinnamaldehyde, minyak esensial yang memberi rasa pada kayu manis, mampu memperbaiki kesehatan metabolisme dengan bekerja langsung pada sel-sel lemak atau adiposit, merangsangnya untuk membakar kalori melalui proses yang disebut thermogenesis.
Para peneliti menguji adiposit manusia dari para relawan yang mewakili beragam usia, etnis, dan indeks massa tubuh. Ketika sel-sel itu diberi perlakuan menggunakan cinnamaldehyde, para peneliti mengamati peningkatan ekspresi beberapa gen dan enzim yang meningkatkan metabolisme lemak.
Mereka juga mengamati peningkatan dalam Ucp1 dan Fgf21, yang merupakan protein pengatur metabolisme penting yang terlibat dalam thermogenesis. Adiposit normalnya menyimpan energi dalam bentuk lipida.
"Kayu manis sudah menjadi bagian dari diet selama ribuan tahun, dan orang biasanya menikmatinya," kata Jun Wu, asisten profesor fisiologi molekular dan integratif di Fakultas Kedokteran Universitas Michigan.
Baca Juga:
"Jadi, kalau bisa membantu melindungi dari obesitas, kayu manis bisa menawarkan satu pendekatan bagi kesehatan metabolisme yang lebih mudah diikuti pasien," ujarnya, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Saat epidemi obesitas meningkat, para peneliti mencari cara mendorong sel-sel lemak mengaktifkan thermogenesis dan memicu proses pembakaran lemak.
Artikel terkait:
Obesitas Naik 10 Kali Lipat, Cegah Sejak Bayi
Obesitas Naik 10 Kali, Dampak Iklan Makanan yang Jor-joran?
Takut Obesitas? Makan Saja Kacang, Intip Trik Makannya