TEMPO.CO, Jakarta - Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri punya resep tradisional untuk menjaga kecantikan dan kebugaran. Sejak kecil, Anindya terbiasa minum jamu beras kencur dan beras hitam, serta doyan makan buah - buahan.
Baca juga:
Anindya Kusuma Putri dan Putri Patricia Pilih Olahraga Jetski
Anindya Kusuma Putri: Dari Miss Universe ke Juru Bicara Olahraga
"Saya minum jamu beras kencur dari penjual jamu gendong yang tinggal di dekat rumah di Semarang. Saat mudik, saya mencari penjual jamu beras kencur itu," ucap Anindya. Kencur diyakini sebagai salah satu tanaman herbal yang bikin awet muda. Sejumlah jurnal kesehatan menunjukkan kencur mengandung minyak atsiri yang berfungsi membersihkan tenggorokan, menghangatkan badan, mengeluarkan gas dari perut, menangkal radikal bebas, dan membantu proses pelangsingan tubuh.
Untuk buah, Anindya Kusuma Putri suka makan buah kiwi dan mangga. "Saya suka sensasi manis bercampur asam yang ada dalam dua buah itu,” ujar Anindya seraya menambahkan, kulit buah kiwi yang berambut mengandung antioksidan tinggi. Bagi Anindya, gaya hidup sehat bukan lagi pilihan melainkan kewajiban. Dengan sehat, orang bisa bekerja dan menghasilkan karya untuk dikenang orang lain. Sebagai seniman, karya seni yang dihasilkan Anindya berupa film.
Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri, melangkah di atas panggung saat disebut sebagai 15 besar dalam final Miss Universe di Las Vegas, 20 Desember 2015. Ethan Miller/Getty Images
Dalam waktu dekat, Anindya dipertemukan dengan Ario Bayu dalam film biografi Sultan Agung: Harta, Tahta, dan Cinta. Akting Anindya diarahkan Hanung Bramantyo. Ada banyak hal yang mesti disiapkan Anindya demi film ini. “Saya mesti belajar bahasa Jawa yang halus, berbeda dengan bahasa Jawa yang sehari-hari digunakan masyarakat," katanya.
Anindya Kusuma Putri juga mempelajari perilaku dan gaya hidup putri keraton. "Saya akan mengunjungi makam Sultan Agung serta mempelajari detail perjuangan beliau. Mengingat, yang dilawan Sultan Agung penjajah dalam konteks bukan negara, melainkan perusahaan asing yang ingin menguasai Indonesia,” ucap Anindya.