Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Efek Buruk Stres Terhadap Kondisi Kulit

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat tidak pernah muncul pada saat yang tepat. Tapi pernahkah kita memperhatikan jerawat selalu muncul pada saat terburuk, seperti ujian akhir atau presentasi pada klien yang sudah direncakan jauh hari?

Ternyata, ada alasannya. Stres benar-benar berdampak pada kulit, mulai dari jerawat, iritasi, dan bahkan keriput. Lalu, bagaimana stres mempengaruhi kulit dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kulit tetap bersih? Simak penjelasan dari Cosmopolitan berikut ini.

1. Hormon stres
Saat stres, tubuh memompa hormon stres sebagai bagian dari respons stres akut. Hormon ini mengarahkan darah menjauh dari kulit, mengirimkannya untuk bahan bakar otot dan organ.

"Stres kronis membuat kulit kekurangan oksigen dan nutrisi penting, yang menyebabkan kondisi kulit dan pembengkakan," kata Dr. Whitney Bowe, seorang ahli kulit di New York, Amerika Serikat. Salah satu hormon stres, khususnya, kortisol, juga dapat menyebabkan kelenjar minyak memproduksi minyak berlebihan sehingga jika rentan berjerawat wajah jadi lebih berjerawat.

2. Kurang tidur
Tidur sangat penting untuk kesehatan kulit dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. "Tidur adalah waktu penting bagi tubuh untuk memperbaiki diri setiap hari,” kata Dr. Bowe.

Kurang tidur dapat meningkatkan kadar kortisol, yang bersamaan dengan kelebihan minyak bisa membuatnya lebih sulit untuk tidur, seperti lingkaran setan, kurang tidur, kelebihan kortisol, lebih banyak stres, kurang tidur. Kurang tidur dan tekanan lebih besar dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat kulit kusam dan garis halus muncul lebih cepat.

Baca juga:
Efek Stres di Tempat Kerja, Gangguan Pencernaan dan Mudah Marah
Stres Akibatkan Menurunnya Kualitas Performa
Jangan Stres, Lihat Dampaknya buat Otak dan Tubuhmu

3. Masalah kulit lain
Jika memiliki kondisi kulit kronis seperti eksim, psoriasis, atau rosacea, dapat bertambah buruk saat stres. "Biasanya bukan satu-satunya penyebab kondisi ini tapi pada seseorang yang sudah memiliki kecenderungan genetik, stres bisa menjadi perang terakhir, " kata Dr. Bowe. Jika eksim tiba-tiba memburuk, itu mungkin isyarat untuk dekompresi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Kebiasaan gugup yang sulit dihilangkan
Cara kita mengatasi stres sebenarnya bisa merusak kulit. "Anda mungkin mulai menggigit kuku, memegang kulit atau memutar rambut tanpa menyadarinya," kata Dr. Bowe.

Semua kebiasan itu dapat mentransfer bakteri ke kulit sehingga lebih rentan terhadap jerawat. Bahkan jika menenggak minuman latte dapat membuat kebiasaan gugup itu menjadi lebih buruk. Jadi, tetaplah minum air putih.

5. Meningkatkan risiko kanker kulit
Jangan panik, stres tidak dapat menyebabkan kanker kulit tapi bisa meningkatkan risikonya. "Stres menurunkan sistem kekebalan tubuh secara umum namun sekarang para periset telah menemukan bahwa respons sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker kulit sel basal juga terpengaruh," ujar Dr. Bowe.

Selain mengoleskan tabir surya sebagai perlindungan, carilah teknik penghilang stres untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

6. Mempercepat penuaan
Terlalu banyak tekanan dapat menambah garis halus dalam beberapa tahun. "Hormon stres menyebabkan penuaan datang lebih cepat karena tubuh sedang sibuk melawan stres daripada melindungi Anda dari tekanan lingkungan seperti sinar UV, asap rokok, dan polusi," ujar Dr. Bowe. "Ada banyak istem pertahanan alami pada kulit dan jika menghabiskannya karena stres internal, kita akan menggunakan melebihi sumber daya."

Beberapa teknik manajemen stres sederhana dapat bermanfaat untuk kulit. Misalnya ketika lelah, jalan-jalan sebentar, lakukan beberapa latihan yoga atau pernapasan dalam-dalam, atau mengobrol dengan seroang teman. Ini semua dapat menurunkan kadar kortisol, yang dapat membantu membersihkan pikiran dan kulit.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

16 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

5 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

6 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

8 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

8 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

9 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.