TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes melitus gestasional atau GDM adalah jenis diabetes yang muncul pada masa kehamilan tanpa riwayat penyakit diabetes sama sekali. Penyakit ini disebabkan oleh kelebihan kadar gula darah pada ibu yang disebabkan oleh hormon yang diproduksi plasenta.
Meskipun GDM adalah keadaan sementara yang dialami ibu hamil, penelitian menunjukkan lebih dari 50 persen perempuan dengan GDM akan terkena diabetes tipe 2 dalam rentang waktu 5 sampai 10 tahun setelah melahirkan.
“Bagi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat penting untuk menghindari risiko diabetes gestasional, yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari. Pemeriksaan kesehatan rutin meliputi pengukuran IMT atau indeks massa tubuh, cek tekanan darah, cek kadar gula darah, dan cek kolesterol,” kata Dr Lily Sriwahyuni, Direktur Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Indonesia.
Lily menuturkan sering kali ibu hamil tidak merasakan gejala GDM. Padahal penelitian terbaru menyebutkan satu dari tujuh kelahiran dipengaruhi GDM. Karena itu, sangat penting bagi ibu hamil mengecek gula darah.
Selain itu, kata Lily, ibu yang mengidap diabetes, baik diabetes sejak sebelum hamil maupun GDM, kemungkinan besar melahirkan bayi yang berat badannya lebih dari 4 kilogram.
Ibu yang menderita GDM dapat ditangani dengan mengatur pola makan yang sehat dan cukup gizi, mulai karbohidrat, protein, kalsium, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, ibu hamil harus rutin melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga, dan tak lupa melakukan pemeriksaan rutin kesehatan.
DWI NUR SANTI
Artikel lain:
Dua dari Lima Perempuan Usia Produktif Kena Diabetes
2,1 Juta Wanita Meninggal Setiap Tahun Gara-gara Diabetes
Gejala Diabetes Tidak Terasa, Waspadai Dampak Komplikasinya