TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes merupakan salah satu dari empat prioritas penyakit tak menular. Diabetes juga menduduki peringkat ke-9 penyebab kematian wanita di dunia. Data Kementerian Kesehatan Repuiblik Indonesia menyebutkan 80 persen kejadian diabetes dapat dicegah.
Diabetes dapat dicegah atau ditunda dengan melakukan pengobatan yang maksimal. Penyakit ini juga dapat dikontrol dan penderita diabetes dapat berumur panjang dengan menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Ada berbagai rumor tentang diabetes yang tersebar di masyarakat, terutama pada ibu hamil dengan diabetes. Berikut mitos dan fakta tentang diabetes berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI.
Artikel terkait:
Gejala Diabetes Tidak Terasa, Waspadai Dampak Komplikasinya
Diabetes: Cara Mudah Turunkan Gula Darah
Anak yang Sering Kurang Tidur Berpeluang Menderita Diabetes
1. Diabetes bukan masalah besar – Mitos
Fakta: Jika dibiarkan, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius dan menyebabkan kematian lebih cepat dari seharusnya. Diabetes menjadi salah satu dari delapan penyakit utama penyebab kematian orang dewasa. Menderita diabetes memperbesar kemungkinan dua kali lebih besar terkena serangan jantung. Diabetes merupakan penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah, dan beberapa akibat jangka panjang lain yang membuat kualitas hidup menjadi lebih rendah.
2. Orang dengan diabetes harus melakukan diet khusus – Mitos
Fakta: Diet makanan sehat bermanfaat bagi siapapun, termasuk orang dengan diabetes. Pola makan sehat harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larut dan karbohidrat olahan, khususnya gula.
3. Makanan ‘Ramah Diabetes’ dan ‘Bebas Gula’ baik bagi Penderita – Mitos
Fakta: Makanan bebas gula kerap mengandung sejumlah kalori dan gula, bahkan karbohidrat. Jadi, mulailah untuk meneliti label makanan. Kata alami tak selalu berarti aman.
4. Penderita diabetes tak dapat mendonorkan darah – Mitos
Fakta: Penderita diabetes tetap dapat menjadi pendonor darah selama kadar gula dalam darahnya terkendali.
5. Perempuan dengan diabetes sebaiknya tak hamil – Mitos
Fakta: Dengan pengendalian gula darah yang baik, perempuan dengan diabetes tetap dapat mengandung dan melahirkan bayi yang sehat.
6. Diabetes pada ibu hamil tak perlu dianggap serius karena akan menghilang setelah kelahiran – Mitos
Fakta: 50 sampai 70 persen perempuan yang memiliki diabetes gestasional atau diabetes saat kehamilan, berisiko menderita diabetes tipe 2 dalam waktu lima sampai 10 tahun setelah melahirkan. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, anak-anak yang lahir dari ibu yang menderita diabetes gestasional berisiko menderita diabetes tipe 2 di usia dewasa sehingga diabetes gestasional harus mendapat perhatian serius dan pengobatan.
7. Penggunaa insulin saat hamil akan memberi dampak buruk pada bayi – Mitos
Fakta: Insulin tak memberi dampak buruk pada bayi. Justru kadar gula darah yang tinggi akan memberikan dampak buruk pada bayi. Hanya sebagian kecil insulin yang memasuki plasenta sehingga aman digunakan untuk mengandalikan kadar gula darah selama kehamilan ketika pola makan dan olahraga tidak cukup mengendalikan.
8. Penyandang diabetes dapat makan gandum tapi tak dapat makan nasi – Mitos
Fakta: Salah. Baik gandum maupun nasi mengandung kadar karbohidrat dan indeks glikemik yang sama. Keduanya sama-sama meningkatkan kadar gula dalam darah. Dengan porsi terbatas, keduanya dapat dikonsumsi.
9. Penyandang diabetes tidak dapat makan permen atau coklat – Mitos
Fakta: Dengan diet tepat dan olahraga, penderita diabetes dapat menyantap makanan manis seperti permen, es krim, ataupun kue-kue. Kuncinya adalah porsi kecil dan konsumsi jika ada acara istimewa.
10. Penderita diabetes tak dapat makan makanan dengan tepung sari seperti pasta, roti, kentang, mie – Mitos
Fakta: Zat tepung adalah sejenis tepung yang berfungsi alami mengawetkan. Orang dengan diabetes diperbolehkan mengkonsumsi bahan pangan mengandung zat tepung dengan porsi kecil.
11. Penyandang diabetes tak dapat terlalu banyak berolahraga karena kadar gula darah bisa menjadi terlalu rendah – Mitos
Fakta: Mereka yang menjalani terapi insulin harus tetap menjaga keseimbangan dengan olahraga, insulin, dan pola makan. Penyandang diabetes tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin dan minum obat secara teratur tak akan jatuh kadar gulanya karena olahrga. Olahraga dan aktivitas fisik sangat penting untuk mengendalikan diabetes serta menjaga berat badan normal.
DWI NUR SANTI