TEMPO.CO, Jakarta - Kahiyang Ayu telah melaksanakan prosesi Haruan Boru atau acara penyambutan pengantin perempuan pada Minggu, 19 November 2017. Hari ini, Kahiyang akan menjalani acara adat Manggalehan Marga To Boru Ni Di Oli atau pemberian marga diadakan di rumah Doli Sinomba Siregar, paman Bobby Afif Nasution di Medan Johor, Sumatera Utara.
Kahiyang dan Bobby Nasution hadir di lokasi acara sekitar jam 10 pagi disambut dengan tari-tarian dan musik Mandailing. Jika saat Haruan Boru, Kahiyang menggunakan dress brokat biru, untuk acara adat hari ini dia memiliih kebaya berwarna pink dan senada dengan kain dan kerudungnya.
Baca juga:
Alasan Kahiyang Ayu Diberi Marga Siregar
Penjelasan Kenapa Kahiyang Ayu Harus Punya Marga
Penampilan Kahiyang Ayu di Haruan Boru, Mirip Aktris Siapa Ya?
Riasan wajah Kahiyan Ayu dipercayakan kepada makeup artist dari Medan, Nicolas Samosir. Nico membagikan foto Kahiyang setelah dirias melalui akun Instagramnya, @nicolasbulbul. "Anak presiden Indonesia yang rendah hati, @ayangkahiyang," tulisnya dalam keterangan foto tersebut.
Riasan Kahiyang Ayu kali ini terlihat flawless dengan lisptik dan blush on berwarna peach, sedangkan rambutnya disanggul. Aksesoris berupa kalung dan anting menambah kesan elegan penampilan Kahiyang. Adapun Bobby mengenakan kemeja warna pink yang dipadukan dengan jas, serta kain songket dan peci bernuansa biru dan keemasan.
Sesuai adat Mandailing, Kahiyang Ayu harus diberi marga Siregar. Pemberian marga karena Bobby mempersunting gadis diluar etnis Mandailing. Doli Sinomba Siregar mengatakan bahwa Kahiyang Ayu diberi marga Siregar karena marga inilah marga ibunda Bobby yang disapa Kahiyang sebagai ‘namboru’ atau ibu mertua.
"ltulah sebabnya acara pemberian marga ini diadakan di rumah saya, selaku tulang atau kakak laki-lakinya ibundanya Bobby," ujar Doli seraya menambahkan dengan mendapatkan marga Siregar maka tidak ada lagi ganjalan untuk acara Jumat-Sabtu, 24 dan 25 November mendatang.
Acara adat pemberian marga dihadiri pengetua-pengetua adat seperti dari Marga Siregar, Nasution, Hasibuan, Lubis, dan lainnya. Selain pengetua-pengetua adat, terlihat juga Gubenur Sumatera Utara HT. Erry Nuradi, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, serta pejabat pemerintah baik dari Kota Medan maupun dari Sumatera Utara.
