TEMPO.CO, Jakarta - Buku mewarnai untuk orang dewasa sempat digemari beberapa tahun yang lalu. Sementara Anda mungkin akan mengerutkan dahi jika melihat seseorang yang telah dewasa mengisi buku mewarnai di tempat umum.
Baca juga:
Hindari Antidepresan, Atasi Depresi dengan Makanan Alami
Ayo, Tunjukkan Perhatian ke Orang Tua di Hari Kesehatan Jiwa
Ivanka Trump Depresi Pascamelahirkan, Seperti Apa Gejalanya?
Pemandangan orang dewasa mewarnai buku tersebut menjadi hal yang biasa. Saking banyaknya, di Inggris pensil berawarna sampai sulit ditemukan karena hobi baru itu. Begitu juga di Indonesia, Anda bisa menemukan beberapa buku mewarnai untuk orang dewasa.
Mewarnai dikatakan sebagai alat untuk memfokuskan perhatian untuk membantu Anda menikmati saat ini. Bahkan para periset dari Universitas Otago di Selandia Baru menemukan jika kegiatan mewarnai dilakukan sehari-hari dapat membantu mengurangi gejala ansietas dan depresi. Ya, mewarnai lebih dari sekadar membuang waktu.
Ilustrasi anak menggambar. Shutterstock
Hal ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Creativity Research Journal. Penelitian tersebut melibatkan 115 wanita berusia 18 - 36 tahun yang ikut serta dalam pewarnaan harian atau teka-teki logika harian, seperti Sudoku, selama seminggu.
Semua wanita diminta melaporkan beberapa tindakan psikologis yang mereka alami. Seperti gejala depresi, stres, gelisah, ketahanan, perhatian penuh pada awal dan akhir minggu.
Mereka yang ikut mewarnai menunjukkan tingkat gejala depresi dan kecemasan yang jauh lebih rendah. Meskipun demikian, kedua kelompok memang menunjukkan peningkatan kesadaran yang lebih baik. Jadi, masih tidak percaya dengan efek buku mewarnai?