TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit asam lambung atau GERD kerap disamakan dengan penyakit mag. Padahal, GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi di mana asam lambung naik hingga kerongkongan.
Baca juga:
Posisi Tidur yang Pas Supaya Asam Lambung Tak Naik
Hindari Penyakit Asam Lambung, Ketahui Kapan Harus Makan
Sakit Asam Lambung atau GERD, Apa Gejala dan Risiko Terbesarnya?
Mengutip laporan perusahaan biofarmasi AstraZeneca, sebanyak 60 persen dari pasien GERD memiliki gangguan tidur, dan 33 persen menyatakan penyakit asam lambung mengganggu kinerja mereka. Penyakit GERD juga berbahaya karena mengurangi nafsu makan dan memicu berat badan turun drastis.
Sayangnya, sebagian besar penderita asam lambung tak sadar akan penyakit yang diderita. Banyak yang masih mengabaikan gejala penyakit asam lambung, yang sebenarnya bisa menimbulkan berbagai komplikasi fatal, seperti kanker tenggorokan, bila tidak diperiksa secepatnya.
Untuk membantu masyarakat mengetahui lebih lanjut mengenai gejala penyakit asam lambung, AstraZeneca bekerjasama dengan Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia meluncurkan aplikasi GerdQ. Aplikasi ini dapat membantu mendiagnosa dan memonitor penyakit GERD.
"Kami ingin membantu masyarakat untuk mengetahui penyakit GERD,” ujar Andi Marsali, Medical Director AstraZeneca Indonesia di Jakarta, Kamis 16 November 2017. Aplikasi GerdQ yang dapat diunduh di ponsel berbasis Android dan iOS ini mengidentifikasi apakah seseorang memiliki penyakit GERD atau tidak melalui sejumlah pertanyaan.
Ilustrasi sakit perut. Shutterstock
Setelah mengunduh aplikasi GerdQ, pengguna akan diminta mengisi identitas, yakni nama, usia, dan jenis kelamin. Pengguna kemudian diminta menjawab sejumlah pertanyaan yang terbagi menjadi dua sesi. Pertama adalah sesi gejala, dan kedua mengenai dampak yang dirasakan dalam seminggu terakhir.
A. Apa yang Anda alami dalam 7 hari terakhir (gejala bisa berbeda pada setiap orang)
1. Seberapa sering Anda mengalami rasa seperti terbakar di depan dada (heartburn)?
2. Seberapa sering Anda merasa isi lambung (cairan atau makanan) naik ke arah kerongkongan atau mulut (regurgitasi)?
3. Seberapa sering Anda merasa nyeri pada bagian perut atas tengah?
4. Seberapa sering Anda merasa mual?
B. Penting bagi dokter untuk mengetahui kehidupan serhari-hari yang mempengaruhi gejala penyakit asam lambung
1. Seberapa sering kenyamanan tidur malam Anda terganggu oleh heartburn dan/atau regurgitasi?
2. Seberapa sering Anda minum obat untuk mengurangi keluhan heartburn dan/atau regurgitasi yang Anda alami (seperti obat mag yang dijual bebas)?
Setiap jawaban memiliki poin yang berbeda. Bila mendapat poin 8-18, kemungkinan Anda mengalami gejala penyakit GERD. "Aplikasi ini membantu mendektesi gejala penyakit GERD, namun tidak dapat menggantikan peran dokter untuk memberi konsultasi," ucap Andi.
Aplikasi GerdQ.
Seorang pengguna aplikasi GERD, Terry Angran mengatakan selalu mengecek kondisi kesehatannya setiap saat dengan menggunakan aplikasi tersebut. "Saya pakai aplikasi ini untuk memonitor kondisi tubuh," ujarnya. Musababnya, 13 tahun lalu dia divonis menderita GERD dengan gejala nyeri di dada sampai tembus ke punggung, dan rasanya seperti terbakar. Ketika itu, dia menduga itu adalah gejala penyakit jantung. Namun setelah konsultasi ke dokter, Terry ternyata menderita penyakit asam lambung.