TEMPO.CO, Medan - Kahiyang Ayu resmi menjadi istri Bobby Afif Nasution pada Rabu, 8 November 2017. Setelah melangsungkan akad nikah dan resepsi di Solo, Jawa Tengah, putri semata wayang Presiden Jokowi ini akan melaksanakan resepsi di Medan.
Baca juga:
Ngunduh Mantu Putri Jokowi, 3 Hektare Lahan Parkir Disiapkan
2.000 Tamu Akan Hadir di Acara Ngunduh Mantu Kahiyang - Bobby
"Tidak ada istilah ngunduh mantu di Mandailing. Kalau nanti acara putri Presiden Jokowi dibilang ngunduh mantu, itu mungkin karena sedikit banyaknya sudah dikombinasikan dengan kondisi sekarang sehingga disebut ngunduh mantu," kata Iswar Matondang, Pimpinan Raja Marga Bayo di daerah Hulu Pungkut, Mandailing Natal, kepada Tempo, Minggu, 19 November 2017.
Petugas memasang foto putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kanan) dengan Bobby Nasution (kiri) saat menyelesaikan dekorasi pernikahannya di Gedung Graha Saba, Solo, Jawa Tengah, 6 November 2017. Resepsi pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution akan berlangsung pada 8 November 2017 di Graha Saba, Solo. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Dalam acara Haruan Boru nanti, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution beserta keluarga besar juga akan melakukan prosesi adat suku Mandailing. Beberapa rangkaian acaranya adalah pengantin perempuan diarak menuju halaman rumah mempelai pria dengan diiringi musik tradisional Gondang Boru.
Ada pula proses penyambutan pengantin perempuan oleh ibu dari pengantin pria atau Namboru. Sebelum masuk ke dalam rumah pengantin pria, pengantin wanita harus menginjak batang pohon pisang sebagai simbol kedamaian dalam berumah tangga. Selain batang pisang, diletakkan pula beberapa dedaunan kayu ara baringin dan daun kayu torok di atas pintu. Artikel terkait: Ngunduh Mantu Bobby- Kahiyang Ayu, 10 Kerbau Akan Dipotong
Masuk ke dalam rumah, masih ada lagi beberapa prosesi yang mesti dilakukan pengantin perempuan dan berbagai simbol adat yang sarat dengan doa dan pengharapan kebaikan. Tahap akhir dari Haruan Boru adalah upacara penyerahan anak boru atau pengantin perempuan oleh rombongan keluarga yang mengantar kepada Kahanggi atau kerabat satu marga dengan pengantin laki-laki dan Anak Boru pihak keluarga laki-laki yang bertugas menerima anak gadis/pengantin perempuan.