TEMPO.CO, Jakarta - Bayi yang lahir prematur membutuhkan perawatan optimal agar tumbuh kembangnya dapat berjalan dengan baik. Hal yang terpenting dalam perawatan bayi prematur adalah mempertahankan suhu tubuhnya. Salah satu caranya adalah dengan menempatkan bayi di dalam inkubator.
Baca juga:
3 Faktor Penyebab Kelahiran Bayi Prematur
Seperti Apa Popok yang Nyaman Buat Bayi Prematur?
Ibu Bertubuh Pendek Lebih Mungkin Lahirkan Bayi Prematur
Suhu di dalam inkubator berkisar antara 24 sampai 26 derajat celcius. Tidak hanya menghangatkan, bayi di dalam inkubator juga harus mendapatkan kelembapan. Selain menempatkan bayi di dalam inkubator, cara lainnya adalah dengan perawatan metode kanguru atau yang dikenal dengan istilah kangaroo mother care.
Perawatan metode kanguru merupakan kontak kulit ke kulit ibu dan bayi. Cara ini efektif untuk mengatur suhu, menyusui, dan membangun ikatan antara ibu dan bayi, sehingga dapat dilakukan untuk bayi prematur di rumah sakit maupun di rumah.
Dokter akan memberitahu kapan kondisi bayi stabil untuk mendapatkan perawatan metode kanguru. Begitu juga dengan kondisi ibu, bayi tidak diizinkan pulang jika ibu belum stabil. Setelah berada di rumah, perawatan kanguru juga dapat dilakukan secara terus menerus.
“Metode kanguru ini dapat dilakukan di rumah secara continue 24 jam, tapi ibu juga butuh mandi, ibu dapat diganti oleh suami dan anggota keluarga yang lain, seiisi rumah harus mendukung,” ujar dokter spesialis anak Rinawati Rohsiswatmo, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa 14 November 2017.
Saat melakukan metode kanguru ini, siapapun yang memeluk bayi dipastikan dalam kondisi sehat. Misalnya tidak ada infeksi jamur, tidak mengidap TBC, flu dan penyakit yang menular melalui udara.
Cara melakukanya adalah letakkan bayi dengan posisi tegak di antara payudara ibu, kontak kulit dada ke dada. Kepala bayi menghadap ke samping dengan posisi sedikit menengadah supaya jalan napas terbuka dan ada kontak mata dengan ibu. Sedangkan panggul bayi dalam posisi seperti katak.
Metode kanguru sebaiknya jangan dilakukan kurang dari 60 menit karena perubahan yang terlalu sering dapat menyebabkan stres pada bayi. Lama kontak kulit dapat ditingkatkan secara bertahap. Metode ini biasanya dilakukan sampai bayi mencapai usia 40 minggu atau berat badan mencapai 2500 gram.