TEMPO.CO, Jakarta - Frekuensi buang air kecil pada manusia tergantung pada banyaknya cairan yang diminum dan tingkat sinyal stimulasi yang dikirim ke kandung kemih. Mungkin pernah terbersit pertanyaan, kenapa setiap minum kopi selalu ingin buang air kecil?
Menurut Annisa Maloveny, dokter spesialis penyakit dalam, frekuensi buang air kecil meningkat itu wajar. Penyebabnya kandungan kafein pada kopi yang memiliki zat diuretik dan mendorong produksi urine lebih banyak.
Zat diuretik ini membuat seseorang yang minum kopi mengeluarkan lebih banyak cairan dari pada yang dikonsumsinya. Kafein mampu menyebabkan kencing karena meningkatkan aliran darah pada ginjal. Efek dari diuretik ini menurut Annisa berpotensi menyebabkan dehidrasi.
Artikel terkait:
3 Penyakit Ini, Risikonya Bisa Dikurangi oleh Kopi
Turunkan Risiko Kematian, Minum Kopi 1 atau 4 Cangkir Sehari?
Minum Kopi Sebaiknya Pagi Hari, Simak Penjelasannya
Mengkonsumsi 250 hingga 300 miligram kafein, yang setara dengan dua sampai tiga cangkir kopi, dapat menyebabkan peningkatan urine ringan pada orang yang baru saja meminum kopi. Namun, tubuh dapat dengan cepat menjadi toleran terhadap efek kafein sehingga berangsur-angsur akan meminimalkan efek stimulan diuretiknya.
Tubuh manusia memerlukan sekitar 2,5 liter air dalam sehari. Selain air putih juga didapatkan dari mengkonsumsi berbagai makanan dan minuman, termasuk kopi dan teh
Annisa, yang praktik di Rumah Sakit Hermina Grand Wisata, Bekasi, ini mengatakan mengkonsumsi apapun yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, cokelat, soda, dan minuman berenergi, jika berlebihan atau dalam dosis 500 mg akan menyebabkan efek diuretik.
“Penting untuk menjaga asupan air putih setiap harinya jika memang konsumsi kafeinnya tinggi,” kata Annisa.
SATRIA DEWI ANJASWARI