TEMPO.CO, Jakarta - Sedang menstruasi bukan berarti tak bisa berhubungan seks. Bagi beberapa wanita, aktivitas seksual selama menstruasi bisa lebih menyenangkan dibanding waktu lain dalam sebulan. Baca: Gejala Haid yang Menunjukkan Ada Masalah Kesehatan
Kebutuhan akan pelumasan berkurang selama haid dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa seks dapat menenangkan gejala terkait menstruasi, seperti kram. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2013 di Cephalalgia menyimpulkan bahwa aktivitas seksual dapat mengurangi sakit kepala migrain dan nyeri kepala pada beberapa orang.
"Seks adalah bagian normal dari kehidupan dan harus dinikmati oleh semua wanita," kata Carrie Coleman, seorang dokter spesialis kandungan di Massachusetts General Hospital di Boston, Amerika Serikat. "Pada dasarnya, dengan memastikan Anda memilih kontrasepsi yang baik dan pencegahan IMS (infeksi seksual) sepanjang siklus menstruasi, maka seks akan lebih aman dan menyenangkan."
Tapi sebelum melakukan hubungan seks, pastikan Anda memahami risiko IMS, infeksi lain, dan bahkan kehamilan selama menstruasi. Mengutip Everyday Health, inilah yang perlu diketahui agar dapat melakukan seks aman selama periode menstruasi. Baca juga: Nyeri Haid, Tangkal dengan 5 Makanan Berikut
1. Risiko infeksi karena melakukan seks selama menstruasi
Sangat penting untuk melakukan seks aman saat menstruasi karena Anda masih memiliki risiko mendapatkan atau menularkan IMS, seperti HIV, begitu menurut Centers for Disease Control and Prevention. Virus mungkin hadir dalam darah menstruasi. Karena itu dokter sangat menganjurkan penggunaan kondom untuk menurunkan risiko ini.
Lauren Streicher, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Feinberg dari Northwestern University di Chicago, Amerika Serikat, mengatakan ada dua alasan untuk risiko ini. "Setiap cairan tubuh dapat membawa IMS atau IMS lain, dan selama menstruasi serviks terbuka sedikit sehingga memungkinkan virus masuk," katanya. "Pesan saya untuk wanita adalah tidak akan terjangkit virus selama menggunakan pelindung."
Anda mungkin juga lebih rentan terhadap beberapa infeksi pada umumnya. Vagina mempertahankan tingkat pH 3,8 sampai 4,5 sepanjang bulan, menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Tapi selama menstruasi, tingkat itu meningkat karena kadar pH darahnya lebih tinggi dan jamur bisa tumbuh lebih cepat.
Gejala infeksi jamur vagina lebih cenderung terjadi seminggu sebelum menstruasi dan hubungan intim selama ini bisa memperburuk gejala. Tapi bukti yang jelas meningkatkan risiko terkena infeksi jamur jika Anda berhubungan seks selama menstruasi sangat sedikit. Jangan lewatkan: Nyeri Haid Jangan Buru-buru Minum Obat, Perbanyak Makanan Ini
Selain itu, infeksi lainnya adalah infeksi saluran kemih. "Beberapa wanita bisa lebih rentan terkena infeksi saluran kencing setelah melakukan hubungan intim," kata Dr. Coleman. "Tapi ini lebih mungkin berhubungan dengan bakteri yang bisa dengan mudah masuk ke kandung kemih dengan hubungan seksual,dan mungkin terjadi kapan saja selama haid."
2. Risiko kehamilan selama menstruasi
Berhubungan seks saat sedang haid kemungkinan besar tidak akan berakibat hamil karena Anda biasanya beberapa hari tidak berovulasi selama menstruasi. Tapi ada pengecualian. Jika memiliki siklus haid yang lebih pendek (21 sampai 24 hari) dan berhubungan seks menjelang akhir menstruasi, sperma dapat tetap bertahan di vagina hingga lima hari, jadi kehamilan mungkin terjadi. Tapi ini bukan waktu yang optimal untuk mencoba hamil jika Anda ingin punya anak.
3. Saat menstruasi kurang membutuhkan pelumasan vagina
Saat berhubungan intim selama haid, Anda cenderung tidak memerlukan pelumas karena cukup dari debit menstruasi. ”Jika membutuhkan pelumas, maka pilih yang berbasis air dan banyak tersedia serta aman, baik untuk seks maupun untuk kondom," kata James Simon, MD, profesor kebidanan dan ginekologi klinis di George Washington University School of Medicine di Washington, Amerika Serikat.
"Pelumas silikon dan hibrida yang berbasis air dan silikon juga aman untuk seks dan kondom. Pelumas berbasis minyak, terutama pelumas berbasis minyak mineral, dapat memperburuk kondom, meningkatkan risiko kerusakan, dan tidak disarankan menggunakan kondom lateks," tambahnya.
4. Seks saat menstruasi dapat meredakan sakit
Jika mengalami gejala seperti kram, perasaan sedih, atau depresi selama haid, berhubungan seks mungkin akan bermanfaat. Dr Streicher mengatakan bahwa karena orgasme melepaskan endorfin, merasakan hormon yang baik seperti oksitosin dan dopamin secara teoritis dapat dikatakan bisa mengurangi beberapa gejala menstruasi. "Tidak ada salahnya mencoba," katanya.
5. Gairah seksual selama masa menstruasi
Anda mungkin merasa lebih terangsang secara seksual dan sensitif selama menstruasi karena perubahan kadar hormon. Hall mengatakan banyak perempuan mengalami peningkatan penyumbatan di daerah panggul, yang juga bisa meningkatkan gairah seks. Tapi bagi beberapa wanita, kepekaan ekstra ini mungkin membuat tidak nyaman melakukan hubungan seks. Intinya adalah memastikan bahwa Anda dan pasangan merasa nyaman dengan situasi ini. "Jangan berasumsi apa-apa," kata Dr. Simon. "Pertanyaan terbuka dengan jawaban jujur sebelumnya sangat penting."