TEMPO.CO, Jakarta - Rina Nose tak lagi memakai hijab saat tampil dalam sebuah acara di televisi pada Kamis, 9 November 2017. Dia memutuskan melepas jilbab yang dikenakannya sejak September 2016. Rina Nose mengumumkan melepas hijabnya lewat akun Instagram miliknya. Sesaat setelah mem-posting foto tanpa hijab, banyak netizen yang mengomentari keputusannya.
Baca juga:
Rina Nose Lepas Jilbab: Manusia Berubah
Rina Nose Lepas Jilbab Lalu Tampil dengan Turban
Rina Nose Lepas Jilbab, Ketahui 3 Alasan Perempuan Lepas Hijab
Rina Nose mengatakan dari 9,4 juta follower di akun Instagram, 300 ribuan mem-posting like dan yang berkomentar lebih dari 90 ribu. "Artinya, dari jumlah itu ada beberapa juta lagi yang hanya menyaksikan dan mungkin memahami yang saya rasakan karena mungkin ada yang mengalami hal serupa dengan saya. Hanya kebetulan saja saya artis," katanya di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu, 11 November 2017.
Rina Nose menerima apa pun komentar masyarakat atas keputusannya karena itu risiko sebagai figur publik. "Saya membiarkan mereka berkomentar, meluapkan emosinya kepada saya," ujarnya. Namun demikian, dia menyatakan bukan hanya dia yang pernah melepas hijab. Di luar sana, Rina melanjutkan, pasti ada yang memiliki pengalaman serupa dengannya dan entah bagaimana pandangan mereka terhadap apa yang dialaminya.
Rina Nose memutuskan melepas kerudung.INSTAGRAM
Kendati menerima berbagai komentar dari netizen, Rina Nose mengaku sedih karena masih ada yang menyatakan ujaran kebencian, seperti menghujat dan menghakimi, membuat seolah apa telah dilakukannya telah merusak dunia. "Saat ini saya melihat netizen yang telah melakukan syariat agama dengan baik justru membuat saya takut. Jadi saya seperti diadili, 'Kau berdosa, saya kecewa, saya tidak suka dengan kamu lagi', seolah-seolah saya melakukan sebuah kesalahan yang berpengaruh besar terhadap dunia," katanya.
Mengenai alasan tak lagi memakai jilbab, Rina Nose menegaskan hanya dia yang tahu sebabnya. "Semuanya ada di hati, saya memilih seperti ini," katanya. "Ini persoalan aku dengan Tuhan." Dia percaya, agama yang diyakini mengajarkan kedamaian dan ketentraman, bukan menimbulkan ketakutan dan rasa terancam.