TEMPO.CO, Jakarta - Chef Giuseppe Iannotti merupakan salah satu juru masak terbaik di Italia. Dia berhasil mendapat penghargaan satu bintang Michelin pada 2013 untuk restorannya Kresios, yang terletak di desa terpencil Via San Giovanni, Telese BN, Italia.
Di tahun yang sama, Giuseppe Iannotti meraih penghargaan “Restaurateur Muda Terbaik” dari majalah Italia Guida L’ Espresso dan “Premio Vent’anni”, yang dipersembahkan oleh San Pellegrino kepada bintang-bintang baru di dunia kuliner Italia.
Baca Juga:
Melalui restorannya, Giuseppe Iannotti ingin memberikan pengalaman bahwa restoran dan makanannya dirancang dengan sangat baik serta dikelilingi kebun anggur yang luas dan anggur Italia terbaik. "Saya mengganti menu setiap hari agar orang-orang kembali lagi ke restoran saya," ujarnya ditemui di Restoran Rosso, Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis, 2 November 2017.
Chef Giuseppe Iannotti. TEMPO/Yunia Pratiwi
Begitu pula dalam Italian Week yang digelar Shangri-La Hotel Jakarta, chef Giuseppe Iannotti juga menyajikan set menu yang berbeda setiap hari dan waktunya untuk santap siang, makan malam, dan Sunday Brunch. Untuk menjaga kualitas cita rasa khas Italia, chef Giuseppe Iannotti sampai membawa bahan-bahan asli dari Italia untuk disajikan dalam Italian Week 2017. Lantaran membawa bahan masakan asli dari Italia, bagasi yang diboyong Giuseppe Iannotti ke Jakarta mencapai 150 kilogram. Hidangan yang disajikan kaya rasa.
Salah satu set menu yang disajikan mulai dari menu pembuka, yakni Potatoes Foam Crispy Lard and Black Stock. Sajian ini berupa krim kentang yang dilengkapi dengan roti dan saffron. Teksturnya sangat lembut dan rasanya perpaduan gurih dan sedikit asam. "Saya masak kentang dengan butter, saffron dan difermentasi selama satu minggu sehingga rasanya berbeda," ujar chef yang berusia 35 tahun ini.
Salah satu pembuka dalam Italian Week 2017 di Shangri-La Hotel Jakarta, krim kentang dengan roti kering dan kuah hitam. TEMPO/Yunia Pratiwi
Untuk pasta, chef Giuseppe Iannotti menyajikan Maccharone With Pecorino Chesse and Black Pepper. Berbeda dengan macaroni yang ada di Indonesia, macaroni khas Italia ini bentuknya besar dan panjang. Disajikan dengan al dente ditambah dengan pecorino cheese atau keju domba yang sangat gurih serta taburan lada hitam. "Saya tidak menggunakan krim. Hanya air, pecorino cheese, dan lada," ujar chef yang hobi masak sejak kecil ini.
Maccharone With Pecorino Chesse and Black Pepper.
Selanjutnya, untuk hidangan pembuka ada Cod Tempura dengan saus apel hijau dan salad. Tekstur ikan kod yang lembut dan gurih dipadukan dengan rasa manis dan sedikit asam dari apel hijau.
Ikan Cod tempura dengan saus apel hijau. TEMPO/Yunia Pratiwi
Ikan Cod tempura dengan saus apel hijau. TEMPO/Yunia Pratiwi
Menu pembuka ini sangat unik dan sangat kaya rasa. Sementara untuk hidangan penutup, ada Vanilla Panna Cotta with Whisky Moux. Panna cotta yang sangat lembut, kenyal dan manis disajikan dengan dengan saus karamel ditambah taburan biji vanilla.
Hidangan penutup vanilla panna cotta with whisky moux dalam Italian Week 2017. TEMPO/Yunia Pratiwi