Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Remaja Curhat di Media Sosial Demi Orang Tua Juga

image-gnews
Ilustrasi remaja bermain ponsel. Shutterstock.com
Ilustrasi remaja bermain ponsel. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang memiliki akun media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, hingga Line. Media sosial tak hanya menjadi platform untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, ataupun teman dekat, namun juga media curhat bagi sebagian orang, terutama remaja.

Baca juga:

Tip Olga Lydia Pakai Media Sosial dengan Benar

Candu Media Sosial Lebih Buruk dari Alkohol dan Rokok

Media sosial dianggap sebagai alternatif untuk mengungkapkan perasaan ketika tidak bisa menceritakannya apa yang dirasakan dan dialami kepada orang-orang terdekat seperti keluarga ataupun teman. Seorang siswi SMA Swasta di Jakarta, Anita Eka Damayanti mengatakan menggunakan media sosial untuk berbagi informasi dengan teman dan sesekali curhat.

Anita memutuskan curhat di akun media sosialnya ketika tak bisa menceritakan masalah atau kegalauannya kepada orang tua dan teman. "Kalau cerita kepada orang tua, aku takut salah ngomong. Mau cerita ke teman juga masalahnya terlalu sensitif," ujarnya kepada Tempo, Senin 6 November 2017.

Namun demikian, Anita menerima jika ada yang mengomentari atau memberikan masukan terhadap persoalan yang dia hadapi di media sosial. "Tapi kalau ada yang bertanya lebih dalam, biasanya cuma aku jawab, enggak apa-apa kok," ujar Anita.

Ketika curhat di media sosial, Anita biasanya menggunakan kalimat tersirat untuk menggambarkan keresahannya. Salah satu persoalan yang membuatnya gundah adalah ketika dia mesti menentukan hendak melanjutkan kuliah ke satu jurusan, tapi orang tua mengarahkan ke jurusan yang lain. Agar tak terjadi benturan dengan keinginan orang tua, Anita memilih curhat di media sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dengan Khoirunnisaa yang duduk di kelas 3 SMP, dia memilih curhat sampai membuat puisi di media sosial. Untuk urusan yang terbilang sepele, dia memilih cara itu karena menyadari kalau masalah yang dihadapi orang dewasa, khusus orang tua sudah begitu banyak. "Aku enggak mau membebani orang tua dengan persoalan yang kuhadapi," ujarnya.

Lagipula, Khoirunnisaa merasa tak ada yang dirugikan jika dia menumpahkan segala isi hatinya di akun media sosialnya. "Aku juga lega karena sudah melampiaskan apa yang aku rasakan," ujarnya. Khoirunnisaa tak tertarik untuk mencurahkan kisah diri di buku diary karena khawatir dibaca orang lain. "Tahu sendiri kan, orang sekarang kepo-an."

Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan bagi anak generasi Z atau yang lahir mulai tahun 2000, gawai dan media sosial menjadi alat untuk mencari perhatian dan mendapatkan respons dari lingkungannya. "Anak, khususnya yang memasuki usia pubertas butuh teman bicara yang mau mendengar, memberi perhatian, dan menerima mereka apa adanya," katanya. "Hal ini bisa didapatkan dari media sosial."

DWI NUR SANTI | RINI K | TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

2 menit lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

2 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

2 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

4 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

5 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

5 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

11 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya