TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda menggunakan handuk lebih lama dari yang seharusnya, maka Anda tidak sendiri. Banyak orang melakukannya. Sebab, Anda merasa menggunakan handuk untuk membersihkan tubuh yang bersih, berarti handuk tidak kotor. Tapi tahukah Anda, bahwa handuk yang dianggap bersih tadi sebenarnya belum tentu bersih.
Baca juga:
Pakai Pelembut Saat Mencuci Handuk Itu Salah
Ingin Handuk Anda Halus dan Lembut? Ini Triknya
Cuka Bisa Meningkatkan Daya Serat Handuk, Lho!
Pada dasarnya kain handuk merupakan tempat berkembang biak banyak bakteri. Bahkan saat handuk Anda masih terasa bersih dan wangi belum tentu bebas bakteri. Handuk biasanya menjadi tempat penyebaran mikroba hanya dalam beberapa hari. Terutama jika handuk berada di tempat lembap dan hangat.
Dan bagi Anda yang terbiasa menaruh handuk di dalam kamar mandi, berita buruknya seperti yang dikatakan oleh ahli mikrobiologi Charles Gerba kepada Time, bahwa dalam satu penelitian yang belum pernah dirilis: 90 persen handuk kamar mandi terkontaminasi bakteri coliform dan 14 persen ditemukan membawa bakteri E. coli.
Ilustrasi handuk.
Baca Juga:
Ada lebih banyak lagi handuk lembap yang ditemukan sebagai tempat berkembang biak bagi bakteri MRSA. Jika Anda memiliki luka atau kulit kering, bakteri akan lebih mudah masuk ke tubuh dan dapat menyebabkan infeksi kulit.
Menurut Dr. Gerba, sebaiknya cuci handuk mandi dengan air panas yang melawan bakteri dan pemutih oksigen aktif (atau pemutih alternatif) setelah dua hari dipakai. Jika Anda tidak suka menggunakan pemutih, cobalah alternatif seperti desinfektan jus lemon, cuka, atau hidrogen peroksida. Setelah dicuci, pastikan handuk benar-benar kering sebelum disimpan di dalam lemari pakaian.