Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cari Kerja Tak Cukup Pakai Ijazah Sarjana

image-gnews
Sejumlah pencari kerja memadati Tennis Indoor Senayan saat diadakan Bursa Lowongan Kerja , Jakarta, Selasa (16/06). Acara ini berlangsung mulai 16-18 Juni. Foto: TEMPO/Dwianto Wibowo
Sejumlah pencari kerja memadati Tennis Indoor Senayan saat diadakan Bursa Lowongan Kerja , Jakarta, Selasa (16/06). Acara ini berlangsung mulai 16-18 Juni. Foto: TEMPO/Dwianto Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mencari pekerjaan sekarang gampang - gampang susah. Buat mereka yang punya pengalaman dan memiliki jejaring pertemanan yang luas, mendapatkan pekerjaan mungkin bukan hal yang sulit. Tapi bagaimana dengan mereka yang lingkungannya terbatas atau memiliki keterampilan yang pas-pasan?

Baca juga:
Kecanduan Video Game, Pengangguran Mengancam
Teknologi Artificial Intelligence Menjanjikan, Picu Pengangguran

Staf Ahli Bidang Akademik, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Paulina Pannen mengatakan sekarang mahasiswa sebaiknya lulus tidak dengan ijazah saja, melainkan harus disertai dengan sertifikat penunjang lainnya. "Persaingan di dunia kerja yang kian ketat, industri yang menuntut calon tenaga kerjanya mampu bekerja di bawah tekanan dan multitalenta, membuat banyak lulusan perguruan tinggi, bahkan dengan IPK cumlaude sekalipun kesulitan mencari kerja," kata Paulina di Jakarta.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik atau BPS, angka pengangguran mengalami penurunan sebesar 0,28 persen dibanding 2016. Namun di sisi lain, pencapaian tersebut menyimpan masalah angka pengangguran berpendidikan pada 2017 yang naik menjadi 6,22 persen dibanding tahun lalu 5,34 persen.

Paulina menjelaskan kondisi pendidikan Indonesia selama empat tahun terakhir menunjukkan lompatan yang signifikan. Indikator kesuksesan sebuah universitas tak lagi dilihat dari seberapa banyak lulusannya, tapi seberapa banyak yang berhasil diserap oleh pasar kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Doktor bidang Teknologi Pendidikan dari Syracuse University, Amerika Serikat, ini mengatakan butuh kerjasama lima elemen sekaligus untuk dapat meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi. Lima elemen itu mencakup pemerintah, akademisi, swasta atau pelaku industri, masyarakat, dan media. "Pendidikan adalah hajat hidup orang banyak, maka semua pihak harus saling bersinergi untuk menstimulasi hasil lulusan perguruan tinggi yang tidak saja berkualitas tapi siap bekerja secara mental," ucapnya.

Paulina mengimbau pihak universitas agar aktif menunjang mahasiswanya untuk terus berinovasi sejak masuk kuliah. Dia melanjutkan, jangan sampai hasil riset mahasiswa hanya tersimpan di perpustakaan. Untuk industri, Paulina berharap sektor ini membuka peluang bagi mahasiswa yang hendak melakukan praktik kerja atau riset.

Di sisi lain, dibutuhkan kesadaran dari mahasiswa untuk memperkaya diri dengan ilmu dari luar kelas. Contoh kecil yang dapat dilakukan adalah dengan mulai mengikuti kegiatan ektstrakulikuler, rajin mengikuti perlombaan, terlibat dalam organisasi kemahasiswaan, atau mengikuti pelatihan dan sertifikasi di luar kampus.

SATRIA DEWI ANJASWARI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

1 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

3 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

3 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

7 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

7 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

8 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

16 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

19 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

23 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang