TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan menginginkan bentuk wajah yang proporsional. Ada saja bagian wajah yang ingin diubah, seperti hidung mancung, pipi tirus, atau dagu lancip. Semua perubahan ini bisa didapatkan dengan metode kecantikan tanam benang.
Jika ingin mencoba metode perawatan tanam benang pastikan dilakukan oleh dokter atau ahli yang berpengalaman. Mereka lebih paham soal lapisan kulit yang tepat untuk dikaitkan dengan benang dan mengerti kondisi pasien yang dapat melakukan metode tanam benang. Sebelum memutuskan akan melakukan metode tanam benang dokter akan melihat wajah pasien terlebih dulu.
“Saya melihat wajahnya, orang kan menginginkan wajah tampak menarik tapi proporsional dan terkesan natural, misalnya datang ke saya ingin pipi tirus, bisa dilakukan tanam benang atau dengan filler,” ujar praktisi kecantikan, penuaan, dan seksolog dokter Haekal Yassier Anshari kepada Tempo di klinik miliknya di Jakarta, pertengahan Oktober 2017.
Untuk mendapatkan pipi yang tirus namun bentuk aslinya tidak tembam, tanam benang dapat dilakukan dengan menggunakan benang jenis cog atau mono. Lain lagi jika kondisi kulitnya kusam atau kendur, benang jenis cog dikombinasikan dengan benang mono yang berfungsi mengencangkan kulit. Sedangkan jika pipi sangat tembabm dapat dilakukan botoks terlebih dulu sebelum tanam benang.
“Kalau pipinya chubby banget saya lakukan botoks pada rahang terlebih dulu, lalu mesotheraphy untuk menghilangkan lemak, setelah itu tanam benang,” ujar dr Haekal.
Benang yang digunakan untuk meniruskan pipi berjenis cog, yang di setiap sisinya terdapat kaitan bergerigi. Benang yang digunakan sebanyak tiga buah, dimasukkan ke dalam kulit lalu diikat pada daerah di dekat tulang pipi.
Baca juga:
Benarkah Kolagen Bermanfaat bagi Kulit? Simak Kata Pakar
Suntik Vitamin C atau Suplemen Kolagen, Mana Lebih Aman?
5 Cara Alami Wajah Awet Muda Tanpa Suntik dan Bedah Plastik
Setelah melakukan metode tanam benang, perawatan kulit yang dilakukan sama seperti sebelum tanam benang. Yang terpenting tidak lupa menggunakan tabir surya. Bahkan setelah tanam benang, menurut Haekal, pasien masih bisa melakukan prosedur operasi plastik. Tapi sebelum operasi dokter akan membersihkan sisa-sisa sikatrik atau bekas luka di dalam kulit.
Metode tanam benang lebih digemari ketimbang operasi plastik. Selain lebih murah dari segi biaya, hasilnya pun terlihat lebih natural.
“Kalau ada kesalahan bisa langsung diperbaiki, lebih murah biayanya, sama seperti kosmetik tidak permanen, hasilnya juga sama seperti operasi plastik tapi lebih natural. Operasi plastik hasilnya lebih kaku seiring bertambahnya usia,” ujar pemilik klinik DH Aesthetic dan Anti Aging itu.