TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa selebritas dan influencer di Instagram mencampur bubuk kolagen dan havermut menjadi smoothies untuk sarapan. Bubuk kolagen tersebut dipercaya dapat membuat kulit terlihat lebih muda, kencang, dan bercahaya. Baca: Hambat Proses Penuaan dengan Minuman Mengandung Kolagen
Kolagen merupakan protein paling banyak di tubuh dan unsur utama untuk kulit. Selain terlihat lebih muda dan kenyal, kolagen juga dapat memperbaiki kulit yang terluka. Hal ini dikemukakan dermatolog di New York, Amerika Serikat, Anne Chapas, seperti dikutip dari Women’s Health. Sederhananya, kolagen dapat membuat wajah terlihat lebih baik.
Tapi, apakah mengkonsumsi kolagen benar-benar terlihat manfaatnya untuk kulit? Beberapa ahli mengatakan dari studi yang dilakukan tentang manfaat mengkonsumsi kolagen dengan cara diminum sangat terbatas.
“Sebagian besar penelitian kolagen oral tidak cukup ketat untuk menarik kesimpulan tentang efeknya pada kesehatan, penampilan, atau penuaan kulit," kata Chapas. Baca juga: Jenis Makanan Penambah Produksi Kolagen agar Kulit Segar
Hal senada juga dikemukakan Tina Alster, dermatolog dan direktur Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery. Menurut Tina, molekul kolagen secara enzimatik dicerna di perut dan oleh karena itu tidak dapat didistribusikan ke kulit secara utuh untuk menghasilkan jenis perubahan yang diinginkan.
Namun, ada pendapat berbeda dikemukakan Sumayah Jamal, dermatolog di Schweiger, New York. Berdasarkan sebuah penelitian, kolagen yang diserap dapat memperbaiki hidrasi kulit pada subyek di atas 30 tahun dan memperlambat pembentukan keriput dalam serta meningkatkan ketebalan kulit.
Namun penelitian selama tiga sampai empat bulan tersebut perlu diulang dalam kelompok yang lebih besar, dengan kontrol yang lebih banyak dan jangka waktu yang lebih lama agar mendekati optimal secara akademis. Untuk saat ini, jika Anda ingin menambah jumlah kolagen dalam kulit dapat mempertimbangkan pendekatan yang lebih terbukti.
"Jika Anda mengkonsumsi makanan seimbang yang mencakup makanan kaya protein, tubuh mengubah nutrisi tersebut menjadi asam amino esensial yang diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit dan tulang. Nutrisi ini kemudian dikirim ke aliran darah dan akan memasok dermis bagian terdalam dari kulit dengan kolagen alami, "kata ahli penyakit kulit kenamaan New York, Craig Austin.
Artinya, Anda dapat mengkonsumsi banyak makanan seperti kaldu tulang, quinoa, ikan macam salmon, telur, daging tanpa lemak seperti kalkun, kacang lentil, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Di sisi lain, minuman kolagen dicerna di dalam perut tanpa mendistribusikannya ke aliran darah. Artikel terkait: Suntik Vitamin C atau Suplemen Kolagen, Mana Lebih Aman?
Jika Anda menggunakan serum dan pelembab yang menggunakan kolagen, para ahli mengingatkan bahwa molekul kolagen terlalu besar untuk diserap pada permukaan kulit wajah. Sebagai gantinya, pilih produk yang mengandung retinol, yang terbukti dapat mendorong produksi kolagen, dan pastikan untuk memakai tabir surya spektrum luas setidaknya SPF 30 setiap hari untuk melindungi kolagen yang sudah ada di dalam kulit.