TEMPO.CO, Jakarta - Ada dua cara kulit mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu. Pertama, ada penuaan intrinsik, proses biologis alami yang terjadi di kulit, termasuk perubahan hormonal seperti hilangnya estrogen di tubuh, yang membuat kulit kering, melambatnya produksi kolagen dan elastin, sehingga kulit kehilangan kelembapan, dan juga melanin.
Melanin adalah zat yang memberi warna pada kulit. Menurunnya kadar melanin pada kulit membuat kulit lebih rentan kerusakan akibat sinar UV dan menyebabkannya berbintik dan keriput.
Kedua, ada penuaan ekstrinsik yang mengacu pada faktor lingkungan, yang mempengaruhi cara kita menua, misalnya paparan terhadap radikal bebas, molekul organik yang bertanggung jawab atas kerusakan jaringan, dan mungkin beberapa penyakit yang berasal dari polusi, asap, sinar matahari, dan makanan.
Anda mungkin tahu bahwa kebiasaan tertentu memperlambat hal ini. Dan yang paling penting adalah memakai tabir surya dan berhenti merokok. Sekarang, para ahli menemukan lebih banyak bukti bahwa faktor gaya hidup lain mempengaruhi efek spesifik dari penuaan ekstrinsik.
Tentu saja, gen penting dalam menentukan seberapa cepat pembuluh darah dan usia kulit kita. Namun, selain itu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membuat gen menunda penuaan. Untuk memperlambat penuaan tanpa bedah plastik, inilah yang bisa kita lakukan, seperti dilansir Healthista:
1. Berhenti merokok
"Rokok mengandung sekitar 40.000 toksin, masing-masing disimpan langsung ke dalam DNA sel kulit setiap kali kita mengisapnya," kata Dr Alex Karidis, konsultan ahli bedah plastik. Banyak penelitian pada kembar identik telah menemukan bahwa perokok terlihat sepuluh tahun lebih tua daripada non-perokok. Itu dibuktikan dengan munculnya garis di sekitar mata.
2. Hindari stres
Mengalami stres kronis, atau stres yang terjadi lebih dari beberapa minggu, menyebabkan peningkatan hormon kortisol di tubuh, kata Dr Amy Wechsler, dermatolog dan psikiater yang berbasis di New York, Amerika Serikat, dan penulis The Mind Beauty Connection. Kortisol tingkat tinggi menyebabkan kerusakan kolagen, yang menghambat pembentukan sel kulit baru. Hal ini juga menyebabkan hilangnya air dari permukaan kulit sehingga kulit tampak lebih keriput.
Menurut Wechsler, hanya sepuluh menit sehari relaksasi aktif, teknik bernapas, atau bahkan hanya berjalan di alam terbuka, dapat membalikkan respons buruk itu dan membuat kulit lebih kenyal.
3. Diet yang benar
Gerakkan wajah karena “otot wajah sama seperti otot tubuh,” kata Charlotte Vohtz, penulis Naturally Gorgeous. "Semakin Anda menggerakkannya, semakin kuat otot dan semakin kecil kemungkinannya untuk melorot dan atrofi (pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan saraf)."
Pilih makanan yang tinggi protein dan asam lemak esensia. Keduanya ditemukan pada ikan salmon dan ikan berminyak lain, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Untuk mengurangi otot-otot wajah yang kendur, lihat wajah di cermin. Tersenyumlah selebar mungkin sambil tetap menutup bibir. Tetaplah seperti itu sampai hitungan lima, lalu rileks. Ulangi 10 kali.
4. Kurangi alkohol
“Minumlah sedikit alkohol jika pipi memiliki kecenderungan untuk memerah saat meminumnya,” kata Profesor Nick Lowe, ahli dermatologi konsultan di London's Cranley Clinic, Inggris.
5. Pijat wajah
Salah satu jalan pintas terbaik agar warna kulit lebih merata dan lebih bercahaya adalah dengan melakukann pijat wajah. Pijat wajah bisa menstimulasi kulit bersamaan dengan jaringan pembuluh darah, otot, dan titik drainase getah bening yang ada di area bawah permukaan kulit.
Pijat wajah paling baik dilakukan pada malam hari saat kebanyakan kita memiliki sedikit waktu lagi. Cukup menggunakan pembersih wajah sebagai pelumas untuk pijat. Tapi jika kulit sangat kering , cobalah memijatnya dengan beberapa tetes minyak penutrisi kulit, seperti rosehip, sebelum mengoleskan krim malam.
Minyak mawar yang dioleskan ke wajah juga terbukti membantu menyamarkan garis-garis halus dan hiperpigmentasi kulit, bila digunakan untuk jangka waktu tiga bulan atau lebih.