Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

No Bra Day, Adakah Manfaat Tak Pakai Bra Buat Kesehatan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wanita mengenakan bra. shutterstock.com
Ilustrasi wanita mengenakan bra. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - No bra day atau hari tanpa bra diperingati setiap 13 Oktober. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker payudara. Sejumlah selebriti, seperti Kendall Jenner dan Rihanna memutuskan tidak memakai bra setiap hari sejak tahun lalu.

Baca juga:
No Bra Day, Sesungguhnya Bukan untuk Adu Seksi

Beberapa wanita juga mulai mengganti bra dengan brallette, sejenis bra yang tidak menggunakan kawat dan cup, atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali. Kampanye no bra day yang diterjemahkan oleh sebagian orang dengan tidak memakai bra ini menimbulkan pertanyaan, apakah tidak memakai bra berdampak pada kesehatan?

Kenyataannya, tidak ada perbedaan atau pengaruh apapun pada kesehatan dengan memakai atau tidak memakai bra. "Kami tidak memiliki bukti yang mengatakan bahwa tidak memakai bra akan berdampak buruk kepadamu," ujar Patricia Geraghty, seorang praktisi perawat khusus kesehatan wanita di California seperti dikutip dari Healthline.

Salah satu dari sedikit riset yang bisa memberikan kesimpulan tentang manfaat tidak pakai bra ada pada sebuah studi yang dilakukan di 2013. Saat itu, seorang professor di Prancis, Jean-Denis Rouillon melakukan riset selama 15 tahun tentang dampak pemakaian bra pada kesehatan dalam kurun waktu tersebut. Jean-Denis Rouillon menyimpulkan bra tidak memberi manfaat bagi wanita dan sebenarnya bisa membahayakan payudara jika dipakai terus menerus sepanjang hari.

Penelitian Rouillon yang melibatkan 300 wanita berusia 18 sampai 35 menunjukkan wanita yang tidak memakai bra mampu mengembangkan lebih banyak jaringan otot. Selain itu, pemakaian bra bisa menghambat pertumbuhan bahkan justru membuat payudara menjadi kendur.

Sebaliknya, juga tidak ada penelitian yang mendetail tentang kaitan bra dengan kesehatan payudara. American Cancer Society menyatakan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan mengenakan bra dapat meningkatkan atau menurunkan risiko kanker payudara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1999, ada sebuah studi di Australia tentang nyeri payudara dan gerakan payudara yang melibatkan wanita yang memakai bra fashion, bra olahraga, crop top, dan tidak memakai bra. Namun, penelitian itu lebih menyoroti masalah kenyamanan dibandingkan efek kesehatan lainnya

Terkait dengan penelitian, Patricia Geraghty mengatakan kesulitannya adalah melakukan penelitian jangka panjang mengenai topik tersebut. Periset harus mengikuti wanita selama beberapa dekade, baik kepadamereka yang memakai bra dan yang tidak. Bahkan mewawancarai wanita yang lebih tua tentang riwayat pribadinya untuk mempertimbangkan kondisi risiko potensial lainnya.

Jika menilik jauh ke belakang, pada tahun 1960-an beberapa peneliti menciptakan istilah "Cooper's droop" yang merujuk pada kondisi payudara yang kendur pada wanita yang tidak memakai bra dalam jangka waktu lama. Nama itu berasal dari ligamen Cooper yang membantu menahan payudara. Hanya saja, penelitian itu dilakukan bersamaan dengan kampanye sekelompok perempuan yang menolak mengenakan bra dan dianggap tidak lazim pada masa itu, Akhirnya, teori Cooper's Droop pun terbantahkan karena dianggap bermuatan politik.

Menurut Geraghty, payudara kendur tidak berbanding lurus dengan usia seseorang, memakai bra atau tidak, bahkan apakah wanita itu menyusui atau tidak. Dari pengalaman, Geraghty mengatakan kendur tidaknya payudara seorang perempuan terkait dengan seberapa sering dia hamil dan jarak antar-kelahiran.

Saat ini, Geraghty melanjutkan, memakai atau tidak memakai lebih menunjukkan pernyataan fashion daripada masalah kesehatan. Menurutnya, ketimbang meributkan pakai bra atau tidak, pakaian ketat yang menjadi tren di era 1800-an mungkin lebih berbahaya bagi kesehatan. "Karena fashion lebih berdasarkan seni, bukan basis kesehatan," katanya.

Artikel terkait:
Tebak Kepribadian Wanita dari Caranya Memakai Bra
Benarkah Tidur Pakai Bra Mencegah Payudara Kendur?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amandel Berpengaruh pada Kecerdasan Anak, Ini Penjelasan BRIN

13 jam lalu

Radang amandel atau tonsiliti bisa disebabkan virus biasa atau infeksi bakteri.
Amandel Berpengaruh pada Kecerdasan Anak, Ini Penjelasan BRIN

Harimat Hendarwan mengatakan peradangan pada tonsil palatina (amandel) yang berulang dapat berpengaruh terhadap kecerdasan anak.


Mitos terkait Kanker Payudara dan Faktanya Menurut Dokter

1 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Mitos terkait Kanker Payudara dan Faktanya Menurut Dokter

Dokter menyebutkan kesalahpahaman umum yang masih dipercaya perempuan terkait kanker payudara. Bahkan pria pun bisa mengalaminya.


Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

2 hari lalu

Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Rata-rata dalam satu shift yang berlangsung sejak pagi hingga siang, sebanyak 60 pasien dengan gejala batuk dan sesak memeriksakan diri ke puskesmas tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

Mengenal fungsi UKM Center yang gantikan sejumlah Puskesmas kelurahan di DKI Jakarta


Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

5 hari lalu

Ilustrasi brokoli. Foto: Freepik.com/8photo
Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

Karena kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan, brokoli disebut sebagai sebagai superfood.


Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

8 hari lalu

Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

Upaya promotif preventif terus digalakkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis.


Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

Meski bergizi, minum susu berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

11 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

12 hari lalu

EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

EEA mengeluarkan peringatan dalam laporan mereka, bahwa tingkat BPA yang ditemukan saat ini sudah 'jauh di atas batas aman' bagi kesehatan.


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

12 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

14 hari lalu

Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dikenal sebagai program jaminan kesehatan dengan jumlah kepesertaan terbesar di dunia.