Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Denyut Nadi Tidak Konsisten, Awas Stroke

image-gnews
Ilustrasi stroke. shutterstock.com
Ilustrasi stroke. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada saat berolahraga atau sedang di dalam situasi yang menegangkan, kita dapat merasakan denyut di dada. Namun bagaimana kita bisa mengetahui ritme denyut nadi pada saat sedang tenang? Dalam kondisi normal atau di tengah kesibukan sehari-hari, ada cara mudah untuk mengecek irama jantung, jangan sampai terserang stroke. Baca: Kelainan Irama Jantung Picu Stroke 5 Kali Lipat

“Letakkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di pergelangan tangan kiri, di mana Anda bisa melihat dua lekuk di daerah pembuluh darah. Raba-raba sampai terasa denyut nadi Anda,” ujar Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJp (K) FIHA, FasCC, Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Presiden Indonesian Heart Rhythm Society (InaHRS).

Untuk mengetahui bila detak jantung itu normal, hitung berapa kali denyut nadi berdetak dalam waktu 10 detik. Bila dalam situasi yang tenang, denyut nadi seharusnya berdetak 6-9 kali. Bila mencapai lebih dari itu, berarti masih dalam keadaan lelah atau tegang. Baca juga: Jangan Tunggu Sampai Terjadi, Cegah Stroke Sejak Dini 

Namun, denyut nadi yang berdetak cepat masih normal kalau ritmenya terus sama dan terasa seperti suara, “Dug...Dug...Dug…” Bila kita memiliki kelainan di denyut nadi, ritme akan terasa berantakan dan tidak konsisten. Kelainan denyut nadi, di mana irama bisa menjadi lebih cepat atau lebih lama secara tidak konsisten, disebut Fibrilasi Atrium (FA).

“Ada 2,2 juta orang di Indonesia yang telah terdiagnosis menderita Fibrilasi Atrium dan 40 persen dari pasien tersebut gejala pertamanya adalah stroke,” jelas Yoga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, InaHRS, Asia Pasicif Heart Rhythym Society (APHRS), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) nasional dan cabang DKI Jakarta, serta Departmen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI bekerja sama untuk meningkatkan edukasi mengenai Fibrilasi Atrium.

“Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya FA dan untuk menerapkan tindakan MENARI, yang berarti Meraba Nadi Sendiri. Tindakan ini sangat penting untuk mengetahui sedini mungkin bila seseorang menderita kelainan denyut nadi atau FA ini,” ujar dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp.JP(K), Ketua II Panitia Kampanye Fibrilasi Atrium (FA) 2017. Baca juga: Stroke Lebih Rentan Terjadi pada Perempuan, Berikut Alasannya 

Meraba nadi sendiri dianjurkan untuk dilakukan satu hari sekali, setiap pagi atau siang. “FA biasanya menunjukkan detak jantung yang tidak konsisten di pagi dan siang hari. Jadi, sebelum memulai kegiatan adalah waktu yang terbaik untuk meraba nadi sendiri, atau MENARI,” kata Yoga.

Kegiatan ini lebih penting lagi untuk perempuan dan orang yang sudah berumur di atas 60 tahun tapi tetap saja dianjurkan untuk dilakukan oleh semua orang. Bila denyut nadi terasa tidak berdetak dengan irama yang konsisten, langsung periksa ke dokter agar dapat dilihat lebih lanjut.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

1 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

15 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

21 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

22 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

23 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

25 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

27 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Manfaat Berpuasa bagi Pasien Stroke

31 hari lalu

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Manfaat Berpuasa bagi Pasien Stroke

Spesialis saraf menjelaskan puasa bermanfaat bagi semua orang, termasuk pasien stroke, karena menyehatkan otak.


Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

32 hari lalu

Gejala stroke pada wajah yang perlu diwaspadai di antaranya kesulitan tersenyum hingga keluar air liur. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

Kenali tanda-tanda stroke, dan dalam 3 jam pertama atau golden period untuk memaksimalkan peluang pemulihan. Ini yang harus dilakukan.