Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Bepergian dengan Bayi, Perhatikan Dulu 10 Hal Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bayi di carseat. Pinsdaddy.com
Ilustrasi bayi di carseat. Pinsdaddy.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan ibu baru khawatir saat mereka harus meninggalkan rumah bersama bayinya. Sebagian ada yang merasa nyaman di rumah, di mana semua persediaan terpenuhi dan tidak ada orang asing yang menoleh jika bayi mulai menangis.

Tidak perlu merasa tertekan jika Anda harus membawa bayi ke luar rumah. Anda dapat mengikuti 10 tip mudah seperti dilansir dari mommyedition.com berikut ini, yang dapat membantu Anda menikmati perjalanan bersama si kecil.

1. Siapkan kebutuhan bayi yang perlu dibawa
Agar tidak terburu-buru buatlah daftar singkat kebutuhan bayi untuk keluar rumah, yang dapat disimpan di tempat yang mudah dijangkau seperti lemari es. Perlengkapan bayi yang perlu Anda bawa antara lain baju ganti, popok, tisu basah, empeng, mainan kesukaan bayi, selimut, handuk kecil, botol susu, camilan untu bayi di atas 6 bulan, dan obat-obatan. Jika menggunakan susu formula, simpan susu di dalam botol dalam keadaan kering. Masukkan sebotol air ke dalam tas sebelum keluar rumah.

2. Siapkan kebutuhan dari malam sebelumnya
Agar memudahkan berkemas, siapkan semua kebutuhan pada malam hari sebelum Anda keluar rumah. Anda juga dapat menyimpan tas darurat yang berisi popok, tisu basah, selimut, pembersih tangan, pakaian ganti, dan botol bersih yang dapat disimpan di dalam bagasi mobil. Ingatlah untuk mengubah isinya sesuai dengan pertumbuhan bayi.

3. Sesuaikan waktu perjalanan dengan waktu tidur bayi
Jika bayi tidak suka berada di dalam mobil atau kereta dorong, buatlah waktu perjalanan bersamaan dengan waktu tidur bayi sehingga si kecil akan tidur selama waktu perjalanan.

4. Berikan bayi makan sebelum meninggalkan rumah
Jangan lupa untuk memberikan bayi makan tepat sebelum meninggalkan rumah. Jika tidak, dia akan cepat kelaparan dan Anda mungkin tidak bisa memberinya makan dengan cepat. Pada saat Anda menyiapkan makanannya, dia sudah berteriak kelaparan dan tidak nyaman. Apapun rencana Anda untuk hari itu, pastikan bahwa makanan dan popok ganti mendapat prioritas utama. Bahkan jika bayi Anda tidak rewel, dia bisa dehidrasi jika terlalu lama tidak diberi makan.

5. Gunakan gendongan bayi atau kereta dorong
Saat berada di dalam gendongan atau kereta dorong, bayi akan merasa lebih nyaman dan aman dari semua orang asing dan suara aneh. Selain itu, gendongan dapat digunakan sebagai penutup saat menyusui di depan umum, memberi kehangatan pada bayi, dan gerak tubuh Anda akan membuat bayi tertidur.

Baca juga:
Cegah Diabetes pada Bayi, Jaga Makanan dan Rutin Cek Darahnya
Mandikan Bayi 2 Kali Sehari Ternyata Keliru
Atasi Kerak di Kepala Bayi dengan Sampo Lembut dan Emolien

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Hindari area yang ramai orang
Sebaiknya hindari area yang ramai dan bising, bahkan saat bayi tidak rewel dan menikmati perjalanan. Tempat-tempat tersebut dapat dengan cepat menambah risiko Anda dan bayi terkena infkesi atau virus. Orang dewasa gemas dengan bayi, jadi mungkin saja mereka mendekati bayi Anda. Hal ini melelahkan dan Anda berdua akan merasa tidak nyaman.

7. Ada anggota keluarga lain atau teman yang menemani
Pendamping seorang teman atau anggota keluarga akan memudahkan Anda saat membayar atau menjaga si kecil saat Anda harus berpindah ke tempat lain dengan cepat.

8. Pulang ke rumah tepat waktu
Pada saat bayi berumur beberapa minggu, dia akan terbiasa dengan aktivitas normal Anda di rumah. Untuk itu, Anda harus segera pulang untuk menjalankan aktivitas di sore atau malam hari bersama si kecil. Hal ini agar dia masih merasa normal dan nyaman.

9. Merencanakan acara menginap dengan efisien
Saat Anda berencana mengunjungi kerabat untuk berakhir pekan atau liburan, siapkan keperluan bayi sedikit lebih banyak, misalnya popok dan baju ganti lebih banyak. Pastikan Anda bisa mendapatkan popok, tisu basah, susu formula, dan obat-obatan lebih mudah ke mana pun Anda pergi.

Persiapkan juga beberapa perlengkapan lain seperti dudukan di mobil, kereta dorong, tempat tidur bayi, kursi tinggi, atau ayunan. Jika Anda harus berkemas lebih sedikit, pertimbangkan untuk menggunakan gendongan daripada kereta bayi dan memilih tempat tidur lipat.

Sebelum memulai perjalanan jauh, pastikan bayi cukup kenyang, kering, hangat, dan nyaman. Cobalah untuk pergi sesuai dengan waktu tidur, atau mengatur waktu tidur siang sekitar waktu penerbangan, bila bepergian dengan pesawat udara. Periksa tempat keberangkatan untuk memastikan Anda dapat menidurkan bayi atau beristirahat dengan baik.

10. Batasi waktu berpergian
Pada bulan-bulan awal setelah melahirkan, Anda dan bayi mudah lelah. Batasi waktu pergi dan jangan terlalu jauh dari rumah agar Anda dan si kecil dapat beristirahat.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.