TEMPO.CO, Jakarta - Film Pengabdi Setan merupakan salah satu film bergenre horor yang menyabet 13 nominasi di Festival Film Indonesia atau FFI 2017. Dalam film itu, karakter Ibu, nenek, dan sejumlah mayat hidup menjadi penting karena penampilannya yang seram. Di balik penampilan yang bikin sebagian penonton ketakutan itu, ada tangan-tangan terampil yang membuat riasan dengan efek tertentu.
Artikel terkait:
Pengabdi Setan: Teror Kala Ibu Datang Lagi?
Special effect makeup artist film Pengabdi Setan, Darwyn Tse, menceritakan dia mendapat tawaran untuk turut serta dalam film ini pada April 2017. Adapun proses pengambilan gambar berlangsung satu bulan kemudian. Ketika menyetujui tawaran tersebut, Darwyn membaca naskah dan merinci pada bagian mana dan karakter apa yang mesti dia siapkan riasannya secara khusus.
Darwyn Tse, special effect makeup artist Film Pengabdi Setan bersama karakter mayat hidup. Instagram
"Saya bersama tim, total empat orang melakukan riset dulu dari naskah film dan mengidentifikasi karakternya siapa saja yang perlu special effect,” ujar Darwyn Tse kepada Tempo di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Jumat, 6 Oktober 2017. Dari sembilan tokoh utama, ada tiga di antaranya yang membutuhkan sentuhan special effect makeup artist, yakni Ibu, dari tampilan sebagai penyanyi, sakit, dan mayat hidup, serta nenek dan ayah yang dibuat lebih tua.
Satu lagi yang membutuhkan detail makeup artist dengan efek khusus adalah pasukan mayat hidup yang jumlahnya 25 orang. Para pasukan itu, menurut Darwyn, dipilih yang bertubuh sangat kurus, dan kebetulan pemain teater yang terbiasa memainkan lakon zombi. Semua hantu dalam film Pengabdi Setan yang disutradarai Joko Anwar ini tidak menggunakan efek computer-generated imagery atau CGI, melainkan hanya mengandalkan makeup, kostum, dan kemampuan akting para pemain.
Darwyn Tse mengatakan pernah menyaksikan film Pengabdi Setan versi 1980-an pada usia 11 tahun ketika tinggal di Medan, Sumatera Utara. Pada 2003, dia kembali menyaksikan film tersebut dan mendapati beberapa hal yang 'bocor' dalam penampilan para hantu. Bocor yang dimaksud Darwyn misalnya, perbedaan warna pada karakter setan di mana tangannya masih berwarna cokelat sawo matang sedangkan wajahnya putih. Belum lagi kostumnya yang masih putih bersih, padahal lakon tersebut dikisahkan baru bangkit dari kubur. "Ini bahaya kalau sampai ditertawakan penonton," kata Ketua Program Artistic Makeup di La Salle College, ini.
Darwyn Tse, special effect makeup artist Film Pengabdi Setan. TEMPO | Rini Kustiani
Ketika mengetahui siapa saja tokoh yang membutuhkan efek khusus dan pada pengambilan gambar yang seperti apa, Darwyn merinci apa saja yang mesti dibeli untuk memenuhi kebutuhan makeup. Beberapa bahan yang disiapkan antara lain lateks, wax atau lilin, palet warna, dan sekitar 30 pasangan lensa kontak. Sebelum berangkat syuting ke Pengalengan, Jawa Barat, Darwyn dan tim membentuk lateks menjadi beberapa tekstur sehingga tinggal diaplikasikan kepada tokoh di lokasi syuting.
Lateks yang digunakan untuk pemain film Pengabdi Setan, menurut Darwyn, ada yang dari luar negeri dan lokal, serta aman buat kulit. Lagi pula, sebelum mengaplikasikan lateks ke para tokoh, Darwyn lebih dulu mengetes reaksi kulit di bagian lengan dalam. "Tes patch dulu sekitar 30 menit, kalau tidak ada reaksi alergi saat memakai, maka bisa diaplikasikan," ujarnya. Dari semua tokoh yang dipakaikan lateks, Darwyn mengatakan, tak ada satu pun yang merasakan alergi.
Special effect makeup artist Film Pengabdi Setan, Darwyn Tse sedang merias karakter nenek. Instagram
Di antara tokoh-tokoh dalam film tersebut, Darwyn mengungkapkan yang paling sulit adalah merias 25 tokoh mayat hidup. Agar efek seramnya terlihat, dia menggunakan aplikasi lateks dan kontak lensa. Sedangkan untuk merias tokoh Ibu, dia membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.
Tokoh Ibu memang ditampilkan tetap cantik meskipun berwujud hantu. Kesan seram juga ditampilkan saat Ibu sakit. Untuk adegan itu, Darwyn hanya merias menggunakan kosmetik dan tidak membutuhkan banyak aplikasi dari lateks. “Karena dia jelmaan iblis, Bang Joko Anwar meminta saya memberikan kesan licik. Jadi saya bikin senyumnya menyeringai seperti Joker, alis tebal, tambahkan lensa kontak," katanya.