Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini Hari Batik Nasional, Ayo Pakai Batik

image-gnews
Batik Maos Rajasa Mas di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 26 September 2017 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)
Batik Maos Rajasa Mas di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 26 September 2017 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober. Peringatan Hari Batik Nasional terjadi sejak 2009 ketika Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Dengan ini, UNESCO mengakui batik adalah warisan budaya Indonesia.

Baca juga:

Hari Batik Nasional, Dicari Generasi Pembatik
Hari Batik Nasional, Alasan Harga Batik Warna Alam Lebih Mahal
Hari Batik Nasional, 4 Siluet Batik yang Cocok untuk Sehari-hari

Geliat usaha batik tak pernah surut. Biasanya bisnis batik dilakukan secara turun-temurun dengan mata rantai yang cukup panjang. Mulai dari pembatik, masuk ke pasaran, modifikasi menjadi berbagai produk selain kain, hingga dikirim ke mancanegara. Mengutip data Kementerian Perdagangan, ekspor batik pada 2015 mencapai Rp 2,1 triliun, atau naik 10 persen dari 2014. Eksport untuk batik yang terbesar dikirim ke Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Negara lain yang juga memproduksi batik adalah Malaysia, Cina dan Singapura.

Ilustrasi perajin batik tulis. ANTARA FOTO/Syailendra Hafiz Wiratama

Berdasarkan proses pembuatannya, batik terdiri dari tiga jenis, yakni batik tulis, batik cap, dan batik cetak. Batik tulis menjadi kategori batik dengan harga paling tinggi karena dibuat secara manual dari tangan-tangan terampil dan tentunya membutuhkan waktu lebih lama untuk membuatnya. Adapun batik cap dan batik cetak dibuat dengan batuan alat sehingga lebih cepat dan dapat mengejar tuntutan permintaan pasar yang kian tinggi.

Ilustrasi batik cap. ANTARA FOTO/Syailendra Hafiz Wiratama

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batik dibuat menggunakan dua jenis pewarna, yakni alami dan pewarna sintetis. Pewarna alami didapatkan dari proses pengolahan sejumlah tanaman. Beberapa pewarna alami yang banyak digunakan, di antaranya buah pace untuk menghasilkan warna merah, tingi jambal dan tegeran bila digabung menghasilkan warna soga, tanaman perdu untuk warna biru, sabut kelapa untuk krem kecoklatan, daun teh tua menghasilkan warna coklat, secang untuk warna merah, kunyit untuk warna kuning, dan bawang merah untuk warna jingga kecoklatan. Adapun pewarna sintetis yang digunakan untuk mewarnai kain batik antara lain, naphtol, indigosol, dan rapid.

Batik berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa nama batik yang populer antara lain Batik Bali, Batik Besurek, Batik Madura, Batik Pekalongan, Batik Tegal (Tegalan), Batik Solo, Batik Yogyakarta, Batik Tasik, Batik Aceh, Batik Cirebon, Batik Jombang, Batik Banten, Batik Kudus, Batik Jepara atau Batik Kartini, Batik Minangkabau, Batik Minahasa, Batik Belanda, dan Batik Jepang.

Mengenai motif, berikut ini sejumlah motif yang dikenal masyarakat, antara lain Batik Kraton, Batik Sudagaran, Batik Cuwiri, Batik Petani, Batik Sida Mukti, Batik Sekar Jagad, Batik Pringgondani, Batik Kawung, Batik Sida Luhur, Batik Sida Asih, Batik Semen Rama, Batik Jlamprang.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

14 jam lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

4 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

5 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

13 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

17 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Mengenal Pakaian Shimmer yang Disoroti sebagai Tren Mode Lebaran

17 hari lalu

Irrish Bella mengenalkan gaun atau gamis shimmer dari toko Arinna Hijab. Foto: Instagram/@_irishbella_
Mengenal Pakaian Shimmer yang Disoroti sebagai Tren Mode Lebaran

Tampilan pakaian berbahan shimmer terlihat elegan untuk baju Lebaran, sehingga menjadi tren perbincangan di media sosial


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

22 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

29 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

32 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.