TEMPO.CO, Jakarta - Profesi barista atau peracik kopi masih sangat langka di kalangan perempuan, meski ada beberapa yang sudah mendobrak kelangkaan itu. Salah satunya adalah Sonja Zweidick, barista perempuan yang berasal dari Eropa.
Sonja lahir di Austria namun pernah tinggal beberapa tahun di Denmark. Pada awalnya, dia bekerja di industri perhotelan, lalu berpindah menjadi pelayan restoran, sampai menjadi manajer restoran.
Dilansir dari Spurdge, minat dan rasa ingin tahu Sonja akan kopi berawal saat dia pindah ke Denmark. Di Denmark, dia mendapat undangan datang ke acara kopi dan menjadi pengalaman pertama dia merasakan kopi yang begitu manis, seimbang, dan penuh rasa. Setelah kejadian tersebut mulailah perjalanan Sonja sebagai barista.
Sudah tiga tahun Sonja bekerja sebagai barista. Saat ini dia menjadi barista di La Cabra Coffee, Aarhurs, Denmark. Dia juga penah mengikuti kompetisi barista. Salah satunya adalah Austria Barista Championship. Namun itu bukanlah cerita besar dari Sonja Zweidick.
Setelah masuk ke dalam dunia barista dan kopi, dia menyadari bahwa barista dan dunia perkopian saat ini lebih didominasi oleh laki-laki. Dia juga melihat bahwa keikutsertaan perempuan dalam kompetisi barista masih sangat sedikit. Karena hal tersebut dia mendirikan Barista Connect.
Barista Connect mendedikasikan diri untuk meningkatkan kesetaraan dengan memberdayakan dan menginspirasi perempuan dalam berbagai peran di komunitas kopi internasional. Barista Connect menciptakan kesempatan untuk menggabungkan wanita dari seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang terkait dengan kopi.
Selanjutnya, Sonja berharap peran wanita pada dunia dan industri kopi semakin besar. Jika hal itu tercapai, dia ingin melihat banyak wanita yang termotivasi untuk bersaing di level tertinggi dan bukan tidak mungkin akan ada wanita yang menjuarai World Barista Championship (WBC).
NAWIR ARSYAD AKBAR
