TEMPO.CO, Jakarta - Usiamu sudah mendekati 30 dan sebagian besar temanmu sudah menikah atau berpasangan, tapi kamu masih sendiri alias jomblo. Pada kondisi ini, kami pasti merasa tidak nyaman, terlebih jika ada yang bertanya, 'kapan kawin?', 'pacarmu mana?'. Baca: Jomblo di Usia Matang, Sosiolog: Jangan Cari Jodoh Seadanya
Feby Indirani, penulis buku ‘69 Things to be Grateful About Being Single', mengatakan tak perlu merutuki status yang masih lajang. "Jangan resah, menjadi orang single itu bukan hal yang untuk ditangisi," kata Feby saat meluncurkan bukunya di Ke:Kini, Rabu, 6 September 2017. “Saya membuat buku ini agar orang merasa senang, dan bisa menertawakan diri sendiri."
Baca Juga:
Walaupun kehidupan menjadi seorang lajang itu kerap terasa sepi, mereka punya banyak kesempatan untuk bersenang-senang dan mengeksplorasi diri. Banyak hal negatif yang dihubungkan dengan kata single, tapi sebenarnya orang yang single itu lebih bebas untuk melakukan banyak hal.
"Sebagai lajang, hidupmu akan lebih berwarna dan tidak terduga,” tulis Feby di buku terbarunya. Para lajang bisa lebih bebas melakukan apa yang mereka inginkan, dan untuk melakukan hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya. Baca juga: Jomblo di Usia 35, Syahrini Ungkap Penyebabnya
Contohnya, pergi ke luar kota tanpa direncanakan atau memiliki waktu untuk melukis atau belajar fotografi, melakukan kegiatan yang selalu ingin dilakukan tanpa hambatan atau perlu minta izin. Bisa juga dengan banyak melakukan kegiatan sosial di waktu luang.
Sebelum memulai kehidupan berkeluarga, para lajang dapat menggunakan waktu untuk hal-hal yang baik. Misalnya, menjadi relawan di organisasi kemanusiaan, dan sejenisnya. Dan yang paling penting, menurut Feby, para lajang juga harus bertanggung jawab kepada diri sendiri. “Sebagai lajang, kamu bisa fokus mengembangkan apa pun passion-mu itu,” tulis Feby.
Para jomblo yang punya duit, Feby melanjutkan, tak perlu pusing membayar makan malam saat berkencan, segala macam biaya rumah tangga, dan lainnya. Jadi, sebelum mengakhiri status lajang atau memulai kehidupan berumah tangga, menurut Feby, kita harus independen dan memanfaatkan potensi diri.
"Jangan ikuti stigma kalau umur sekian-sekian harus sudah menikah, enggak pantas lagi menjomblo," ujarnya. "Padahal, ada banyak hal positif yang kita dilakukan selagi lajang dan tak bisa dikerjakan lagi setelah menikah. Artikel lainnya: Anda Beruntung jika Mendapat Cinta Janda dengan Anak
ASTARI PINASTHIKA SAROSA