TEMPO.CO, Jakarta - Najwa Shihab sedang menyiapkan episode terakhir dari program Mata Najwa di Metro TV. Kendati program Mata Najwa akan berakhir pada 30 Agustus 2017, Najwa Shihab mengatakan akan tetap berkarier di dunia jurnalistik. "Saya masih sangat cinta pada dunia jurnalistik, tidak mungkin terlalu jauh dari dunia kewartawanan," kata Najwa Shihab kepada Tabloidbintang di Jakarta, Kamis 10 Agustus 2017.
Baca: Ini yang Akan Dilakukan Najwa Shihab setelah Tidak di Metro TV
Najwa Shihab pertama kali bergabung dengan Metro TV pada Agustus 2000. Ia memulai karier di stasiun televisi swasta itu sebagai reporter dan menduduki jabatan Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV di usia 35. Najwa Shihab mulai terjun dan jatuh cinta pada dunia jurnalistik ketika kuliah hukum di Universitas Indonesia. Ia mendapat kesempatan magang selama tiga bulan di PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dari Desember 1999 hingga Februari 2000.
Najwa Shihab mengaku banyak belajar dari wartawan senior, seperti Helmi Yohanes dan Desi Anwar. "Magang itu membuyarkan cita-cita gue jadi pengacara dan hakim," tutur Najwa Shihab dalam wawancara dengan Tempo pada 2013.
Pengalaman yang paling diingatnya ketika berebut mewawancarai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan di Bandara Soekarno-Hatta, Januari 2000. Najwa yang masih magang justru diberi kesempatan bertanya terlebih dulu. Padahal, banyak wartawan senior yang mengacungkan tangan lebih cepat darinya. "Gue cuma mengandalkan senyuman ke om gue yang duduk di samping Annan," kata Najwa tertawa.
Menteri Luar Negeri Alwi Shihab yang duduk di sebelah Annan adalah pamannya. Najwa Shihab memberi kode ke pamannya itu agar dirinya dipilih untuk bertanya, dan berhasil. Saat itu, kata Najwa, sesi tanya-jawab sangat singkat, sehingga banyak media luar negeri dan lokal memakai pertanyaannya untuk dimuat. Isunya adalah pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur.
Selanjutnya: Pengalaman liputan saat tsunami di Aceh