Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Kasus Balita Stunting dengan Konsumsi Ikan

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ikan-ikanan. Pixabay.com
Ilustrasi ikan-ikanan. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan negara kelautan yang sangat kaya akan jenis ikan yang beraneka ragam. Namun makan ikan belum menjadi sebuah kebiasaan bagi masyarakatnya. Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan kenyataan tersebut dibarengi dengan data dari Kementerian Kesehatan yang menunjukkan masih tingginya angka balita yang mengalami stunting.

Stunting merupakan kondisi perkembangan tinggi badan yang tidak optimal, yang akhirnya berdampak kualitas kecerdasan menjadi tidak seperti yang diharapkan. Data pemantauan status gizi pada 2016 menunjukkan jumlah balita stunting mencapai 27,5 persen. Rinciannya, sangat pendek 8,5 persen dan pendek 19 persen. Sedangkan target Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah di bawah 20 persen. “Masalah stunting ini serius. Bayangkan, dari 10 anak, 4 di antaranya tidak cerdas. Ini bukan yang kita inginkan. Kita ingin anak-anak Indonesia menjadi sehat dan cerdas,” kata Menteri Kesehatan.

Data tersebut juga menyebutkan kasus balita stunting ditemukan di sebagian wilayah Indonesia, terutama di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Padahal di sana protein hewani ikan banyak sekali. "Mungkin ada budaya yang harus kita cerahkan. Ada yang bilang bau anyir nanti kalau hamil, lalu ibunya tidak boleh makan apa-apa kalau habis melahirkan," ujarnya,

Karena itu, Nila meminta masyarakat mengubah mindset agar lebih senang makan ikan sehingga mendapatkan protein dari ikan. Seharusnya, ikan bisa menjadi makanan utama bagi masyarakat karena memiliki protein tinggi bila dimasak dengan benar. Berbagai jenis ikan, mulai ikan yang bertulang belakang, tidak bertulang (cumi-cumi dan gurita), hingga kerang-kerangan, menjadi kekayaan yang melimpah di Indonesia. Tidak hanya di lautan, ikan perairan daratan di Indonesia juga kaya, contohnya lele, mujair, dan nila.

Secara umum, komposisi protein hewani pada ikan sebenarnya tidak terlalu berbeda kandungannya dengan protein hewani lain. Namun ikan dikatakan lebih menyehatkan karena lemak yang terkandung di dalamnya bukan lemak jenuh. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh, seperti, omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10. Selain itu, kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani, seperti daging sapi dan ayam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Lebih sehat ikan, bukan lemak jahat kalau bahasa awamnya. Ikan memiliki kandungan DHA, sementara daging sapi atau ayam tidak ada. Selain itu, semua ikan halal, dapat dikonsumsi semua usia," katanya.

BISNIS

Baca juga:
Yuk, Mulai Gaya Hidup Sehat dari Makanan
Dewi Hughes: Diet tapi Cheating Day, Itu Kalap Namanya
Siapa yang Paling Rentan Mengalami Gigi Berlubang, Cek Daftarnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.